Liputan6.com, Jakarta Halusinasi dan delusi memang dinyatakan sebagai penanda umum seseorang alami Skizofrenia - namun ada penyebab dan tanda lain di balik itu.
Baca Juga
Dr Andri, SpKJ, FAPM, seorang Psikiater klinik Psikosomatik RS OMNI Alam Sutera, mengatakan, "Skizofrenia ialah kepribadian yang pecah artinya ketidakmampuan seseorang untuk membedakan hal realita dan fantasi,"Â ungkapnya.
Persentase menunjukkan kurang dari satu persen dari seluruh penduduk di Indonesia yang mengidap skizofrenia, dan penyakit kejiwaan ini dapat disembuhkan seperti penyakit lain pada umumnya.
Advertisement
"Mereka yang menderita tentu bisa sembuh, namun jeleknya kebiasaan orang Indonesia ketika dinyatakan gangguan jiwa mereka gak berobat dengan bener - karena menganggap ini penyakit jiwa dan dengan positive thinking bisa sembuh, padahal tidak," pungkas Dr Andri, saat dihubungi Health-Liputan6.com, Rabu (02/3/2016).
Penyembuhan dari skizofrenia ini sendiri dilakukan dengan cara pengontrolan diri sehingga bisa kembali ke kehidupan normal dan gejalanya pun bisa hilang dengan konsumsi obat seumur hidup.
Skizofrenia ini dapat kambuh secara berkala. Menurut Andri, ketika penderita tidak mau berobat, kemungkinan besar gejala akan timbul lagi di kemudian waktu secara berulang dan kondisi tersebut akan kian memperburuk kehidupan sehingga penderita pun berkemungkinan harus minum obat seumur hidup.
Menurut Andri mengenali gejala awal dari skizofrenia ialah:
1. Seseorang mulai kesulitan tidur, dalam waktu berhari-hari
2. Mulai menarik diri dari lingkungan dan pergaulan (lebih banyak menyendiri)
3. Mulai tidak mau beraktivitas seperti biasanya