Jangan Takut Donor Darah di Bulan Ramadan

Kebutuhan darah dan pelayanan darah hingga kini masih belum seimbang.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 05 Jun 2016, 17:00 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2016, 17:00 WIB
Donor Darah
Donor Darah

Liputan6.com, Jakarta - Kebutuhan darah dan pelayanan darah hingga kini masih belum seimbang. Setiap tahun Palang Merah Indonesia (PMI) menghadapi kelangkaan darah terutama kala permintaan meningkat akibat wabah penyakit, bencana alam, dan menurunnya pedonor selama Ramadan hingga Lebaran.

Untuk itu, Perhimpunan Dokter Emergensi Indonesia (PDEI) melalui acara Run for Indonesia (RFI) bersama komunitas lainnya mengajak masyarakat melakukan donor darah yang dilaksanakan Minggu (5/6/2016), di kawasan Senayan, Jakarta. Sengaja dipilih pada hari terakhir sebelum puasa, lantaran sejumlah pendonor darah cenderung menurun saat bulan puasa.

Donor Darah

Padahal, Dr. Abd. Halik Malik MKM, ketua PDEI, Jakarta, menyatakan pendonor melakukan donor darah di bulan puasa tidak dilarang, bahkan tetap baik untuk kesehatan. Untuk itu, diharapkan para peserta dan komunitas di sekitar Car Free Day (CFD) ke depannya bisa rutin mendonorkan darahnya.

Seperti diketahui, jumlah darah yang dibutuhkan secara nasional tiap tahunnya sebanyak 4,8 juta kantong, atau rata-rata sebanyak 15 ribu kantong. Sementara menurut data PMI Pusat, kantong darah yang masuk ke PMI dari seluruh Indonesia hanya ada kisaran 2,5 juta.

Di PMI DKI Jakarta saja setiap hari darah yang terkumpul hanya 1.200 kantong, dan darah yang dibutuhkan paling sedikit sekitar 1.100 kantong. Pada bulan puasa, dan Lebaran pendonor darah akan berkurang 50-70 persen.

Donor Darah

"Kami tidak henti-hentinya mengajak masyarakat dari berbagai lapisan untuk selalu waspada dan peduli dengan keselamatan. Dan kami senang antusiasme yang luar biasa dari masyarakat untuk mendonorkan darahnya. Terkumpul 53 kantong darah dari 100 peserta yang memenuhi kriteria," tandasnya.

 

 

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya