Liputan6.com, Jakarta Tekstur kulit buahnya yang bergerigi dan rasanya yang pahit sering membuat pare dihindari untuk dikonsumsi. Tak banyak orang yang bisa mengolah pare sebagai hidangan lezat karena rasanya yang pahit dan getir. Padahal pare juga berkhasiat untuk kesehatan.
Pare yang tumbuh di wilayah Afrika, Asia, Karibia dan Amerika Selatan kini juga mulai diperkenalkan sebagai salah satu makanan sehat di negera-negara Barat. Bicara mengenai manfaat kesehatan, pare seringkali dikonsumsi sebagai suplemen atau "obat tradisional" untuk mengatasi diabetes.
Baca Juga
Meski diperlukan studi lebih lanjut, penelitian awal mengenai pare menjanjikan manfaat yang baik. Selain bermanfaat untuk mengatasi diabetes, pare juga bisa mengatasi konstipasi, batu ginjal, masalah kulit seperti psoriasis, hingga masalah lever.
Advertisement
Bila dicampur dengan jahe, lemon, dan madu, pare jadi minuman tonik penawar mabuk.
Pare juga bermanfaat menurunkan berat badan karena rendah kalori, tinggi serat serta mengandung vitamin C, folat, dan vitamin A, dikutip dari laman Pospsugar, Jumat (10/6/2016).