86 Persen Warga Jakarta Mudik dengan Kendaraan Pribadi

Sebanyak 86 persen masyarakat Jakarta lebih memilih mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi

oleh Liputan6 diperbarui 28 Jun 2016, 09:30 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2016, 09:30 WIB
20150714-Mudik Lebaran-Tol Cipali4
Sejumlah mobil mengantri di gerbang Tol Palimanan, Jawa Barat, Selasa (14/7/2015). Hingga H-3 jelang lebaran 2015 pemudik sudah mulai memadati tol Cipali. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 86 persen masyarakat Jakarta lebih memilih mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi daripada menggunakan moda transportasi umum, menurut survei dari Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKopi).

"Survei tentang hal ini untuk memberikan masukan bagi masyarakat dan pemerintah tentang bagaimana masyarakat Jakarta menyikapi hal yang terkait dengan Lebaran tahun ini," kata juru bicara lembaga KedaiKopi, Hendri Satrio kepada Antara di Jakarta, Senin.

Responden adalah penduduk Jakarta berusia 25 tahun ke atas atau sudah menikah saat survei dilakukan. Total 400 responden yang tersebar secara proporsional dilibatkan dalam survei ini. Tingkat kepercayaan survei 95 persen dengan margin of error +/-4,9 persen.

Hendri mengatakan bahwa dari 400 responden, 86 persen diantaranya memiliki rencana untuk mudik pada Lebaran tahun ini. Waktu yang dipilih untuk mudik adalah beragam, ada yang H-7 (32,3 persen), H-3 (28,6 persen), H-1 (12,5 persen), H+1 (8,9 persen) dan pada hari H (6 persen) serta rencana lainnya termasuk yang berencana mudik jauh hari pada H-10 (5,5 persen) sementara sisanya belum memutuskan.

"Pemerintah disarankan tetap melakukan rekayasa lalu lintas termasuk pengaturan keluar masuk rest area di jalan tol. Selain itu sebaiknya masyarakat mengatur rencana keberangkatan agar tidak terjebak kemacetan panjang," kata Hendri.

Terkait moda transportasi yang digunakan untuk mudik, 40,4 persen responden berencana menggunakan kendaraan pribadi (27,9 persen mobil pribadi, 10,2 persen motor, 2,3 persen mobil sewaan). Sisanya menggunakan moda transportasi umum yang didominasi pesawat (19 persen), kereta eksekutif (10,4 persen), bis ekonomi (9,9 persen), kereta ekonomi (9,6 persen), bis eksekutif (7,8 persen), kapal laut (1,6 persen) dan lainnya.

Sektor riil diperkirakan akan meningkat mengingat banyaknya pemudik yang membelanjakan uang THR untuk membeli pakaian dan makanan. Sebanyak 54,8 persen responden akan menggunakan uang THR nya untuk membeli keperluan hari raya. Ada 19 persen yang akan menggunakan THR untuk persiapan mudik, 13,8 persen untuk menambah tabungan, 3,5 persen membayar cicilan hutang dan 2 persen untuk perbaikan rumah.

Ada 4 persen dari responden yang menyatakan akan menggunakan THR untuk berbagi dengan kaum dhuafa dan sisanya untuk keperluan lainnya.

Hal lain yang menarik adalah tentang bingkisan yang akan dibawa para pemudik untuk sanak saudara di kampung halaman. Ada 45,1 persen responden mengatakan akan membawa pakaian dan 44,8 persen akan membawa makanan. Sementara sisanya menyatakan akan mempersiapkan perangkat salat, perhiasan, barang elektronik dan barang lainnya.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

http://ramadhan.liputan6.com/?utm_source=Direct&utm_medium=ContentPromotion&utm_campaign=Ramadan_Festival

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya