Hati-Hati Hamil di Usia 40 Tahun

Beberapa dekade terakhir, ada kecenderungan wanita berpendidikan lebih memilih karier daripada memiliki anak.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 29 Jun 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2016, 18:00 WIB
Ibu Hamil
Ilustrasi (Sumber : jualproduktiens)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam beberapa dekade terakhir, ada kecenderungan wanita berpendidikan lebih memilih karier daripada memiliki anak. Sebelumnya, wanita hamil yang berusia 35 tahun ke atas cenderung memiliki anak yang tidak direncanakan.

Kini terjadi penurunan tingkat kesuburan dan pemilihan waktu hamil. Masalah kesehatan terlihat pada wanita hamil di atas 40 tahun, yang meningkatkan risiko diabetes gestasional dan hipertensi.

Wanita yang masuk dalam kelompok ini akan rentan dengan gangguan penyakit tersebut selama kehamilannya. Oleh karena itu, ibu hamil harus ekstra hati-hati dalam pemantauan, deteksi, dan memastikan bahwa tidak ada komplikasi.

Pemantauan obat bersama dengan perubahan diet diperlukan untuk wanita berusia 40 tahun ke atas. Misalnya, jika perempuan ini terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat, akan lebih rentan untuk mengembangnya diabetes gestasional. Sementara wanita yang memiliki riwayat tekanan darah tinggi, perlu mengurangi asupan garam.

Dianjurkan ibu hamil untuk berkonsultasi pada ahli gizi untuk mendapatkan diet yang disesuaikan, dilansir laman Boldsky, Rabu (29/6/2016). Selain mengikuti semua tes rutin, disarankan untuk menjalani tes tambahan yang disebut Amniosentesis. Tes ini biasanya dilakukan setelah minggu ke-15 sampai ke-19 kehamilan.

Amniosentesis dapat mengidentifikasi kondisi genetik tertentu serta cacat saraf seperti kelainan otak, atau sumsum tulang belakang. Selama prosedur ini, sampel cairan yang mengelilingi dan melindungi bayi selama kehamilan (cairan ketuban) ditarik dari rahim.

 

 

 

*Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya