Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Pria yang Sering Berhubungan Seks Berisiko Sakit Jantung

Sering Berhubungan Seks Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung

oleh Gina Melani diperbarui 03 Okt 2016, 22:00 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2016, 22:00 WIB
Seks Pada Lansia
Ternyata, orang tua dengan usia di atas 50 tahun juga masih aktif melakukan hubungan seksual.

Liputan6.com, Jakarta Sering berhubungan seks mungkin memberikan banyak manfaat kesehatan, tapi hal ini tidak sepenuhnya bagi pria. Dalam studi terbaru, seorang pria yang sering berhubungan seks atau melakukannya lebih dari dua kali seminggu berisiko dua kali mengalami serangan jantung, stroke atau kejadian kardiovaskular lainnya.

Studi yang dipublikasikan dalam Journal of Health and Social Behavior ini menganalisis data survei dari 2.204 orang pria dan wanita berusia 57-85 dalam hubungan ditanya tentang kepuasan seksual mereka, frekuensi dan status kesehatan pada tahun 2005, dan sekali lagi lima tahun kemudian.

"Pria berumur yang sering berhubungan seks memiliki risiko lebih tinggi kejadian kardiovaskular," kata penulis studi, profesor sosiologi Hui Liu dari Michigan State University. 

Seperti dilansir CNN, Selasa (3/10/2016), hasil analisis lain menunjukkan pria yang jarang berhubungan seks atau hanya satu sampai tiga kali sebulan justru tidak mengalami peningkatan risiko masalah jantung. Yang menarik, hasilnya jauh berbeda pada perempuan.

"Anehnya, wanita yang sering berhubungan seks hingga menopause justru memiliki risiko rendah hipertensi--yang sering dikaitkan dengan penyakit jantung," ujar Liu.

Temuan ini menantang asumsi bahwa seks membawa manfaat kesehatan yang seragam untuk semua orang, kata Liu.

Di sisi lain, ahli jantung di University of North Carolina, Dr. Kevin Campbell, mengatakan, studi ini kontras dengan data klinis yang signifikan yang telah menunjukkan bahwa jika pria berusia di atas 40 tahun dan terus aktif secara seksual bisa menurunkan penyakit kardiovaskular.

Alasan lain untuk temuannya, Lui mengatakan, mungkin terletak pada penggunaan suplemen disfungsi ereksi oleh banyak pria yang lebih tua, atau tingkat stres yang diciptakan oleh tindakan seks itu sendiri.

"Laki-laki yang lebih tua mungkin memiliki lebih banyak kesulitan mencapai orgasme karena alasan medis atau emosional," kata Lui. Itu mungkin benar karena jika pria menderita penyumbatan jantung tidak diketahui atau jika dia menggunakan obat-obatan tertentu untuk penyakit jantung nya.

"Jika mereka mengambil jenis nitrogliserin dapat menyebabkan penurunan dramatis dalam tekanan darah dengan salah satu obat disfungsi ereksi," kata Campbell.

Terakhir, kata Lui, sering melakukan hubungan seks dapat menunjukkan masalah kecanduan seksual, impulsif seksual, dan dapat berhubungan dengan keadaan psikologis seperti kecemasan atau depresi yang dapat menyebabkan kesehatan jantung.

 

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya