Liputan6.com, Jakarta Hujan mungkin dapat menyejukkan lingkungan kita, tapi para ahli menemukan bahwa hujan dapat membuat sakit dan nyeri di tubuh kian memburuk.
Sebuah studi yang dilakukan oleh University of Manchester, menemukan hubungan antara kondisi cuaca dan perubahan tingkat sakit dan nyeri bagi orang-orang yang memiliki kondisi kronis, seperti dilansir dari Mirror, Jumat (16/9/2016).
Para peneliti mempelajari 9.000 orang yang menderita penyakit kronis, seperti radang sendi, masalah punggung, dan migrain. Kemudian mereka mencatat gejala-gejalanya setiap hari melalui aplikasi di ponselnya.
Advertisement
Aplikasi tersebut selain dapat memantau kondisi cuaca setiap jam, juga membantu para ilmuwan untuk mencocokkan cuaca dengan beberapa orang yang merasakan sakitnya kambuh.
Peneliti menemukan, 100 peserta di tiga kota, seperti Leeds, Norwich, dan London, melaporkan ketika cuaca cerah, kekambuhan penyakitnya menurun. Sebaliknya, saat musim hujan datang, kekambuhan sakit mereka pun datang. Proyek penelitian ini dinamakan Cloudy With A Chance Of Pain.
Dokter yang mengobati arthritis di rumah sakit Salford Royal, Profesor Will Dixon mengatakan, dalam hal fisiologi, ini masuk akal bahwa tekanan udara dapat mempengaruhi cuaca dan mempengaruhi rasa sakit, terutama arthritis.
"Studi ini dapat membantu orang untuk memahami bagaimana cuaca mempengaruhi nyeri, juga akan memungkinkan peneliti medis untuk mengeksplorasi cara intervensi baru untuk nyeri tersebut, juga perawatannya,” ungkapnya.