Liputan6.com, Jakarta Walikota Afrika Selatan, Uthukela Mayor Dudu Mazibuko memberikan beasiswa perguruan tinggi untuk 16 wanita muda yang masih perawan. Sepintas, ide ini mungkin janggal. Namun di negara setempat, angka kasus HIV/AIDS sangat tinggi sehingga hal ini dilakukan untuk mendorong para wanita menjaga keperawanannya.
Seperti diberitakan USA today, Mazibuko dalam sebuah wawancara mengatakan, dirinya mengucapkan terima kasih pada para siswi yang mampu menjaga diri sendiri hingga tiga tahun kedepan demi tercapai cita-cita.
"Beasiswa ini memang fokus pada wanita muda karena mereka lebih rentan terhadap eksploitasi kehamilan, dan penyakit menular seksual," katanya.
Advertisement
Kendati demikian, niat walikota ini ternyata cukup ditentang. Seperti disampaikan Komisi Kesetaraan Gender, Mfanozelwe Shozi bahwa beasiswa ini menunjukkan diskriminasi atas dasar kehamilan atau keperawanan pada anak laki-laki.
"Tes keperawanan tidak bertentangan dengan konstitusi Afrika Selatan, tapi penting diketahui bahwa para aktivis telah menyerukan untuk melarang tes ini karena menggambarkan keperawanan secara invasif," ujarnya.
Shozi menambahkan, dengan tes keperawanan ini, mereka telah membela praktik budaya dan tradisi lama. "Bila ingin mencegah HIV/AIDS, maka ajarkan anak-anak tentang kesehatan reproduksi.