Kenali Gejala Pembengkakan Jantung yang Sering Diabaikan

apa itu pembengkakan jantung dan mengapa bisa terjadi, serta apa gejalanya?

oleh Fitri Syarifah diperbarui 29 Des 2016, 12:00 WIB
Diterbitkan 29 Des 2016, 12:00 WIB
Mutasi Gen Diklaim Dapat Turunkan Risiko Sakit Jantung
Mutasi genetik sebagai langkah baru medis dalam mengobati penyakit jantung.

Liputan6.com, Jakarta Tahukah Anda, jantung memompa sekitar 1,5 juta galon darah selama hidup Anda? Itu bukan pekerjaan yang mudah mengingat organ ini memiliki ukuran tidak lebih besar dari kepalan tangan Anda.

Lalu apa itu pembengkakan jantung dan mengapa bisa terjadi? Mengutip laman Foxnews, Kamis (29/12/2016), Direktur Utama Department of Obstetrics/Gynecology and Reproductive Science di Hackensack University Medical Center, New Jersey, mengatakan, pembengkakan jantung dikenal juga sebagai kardiomegali. 

"Kardiomegali merupakan istilah umum yang mengacu pada ruang pompa jantung akibat gangguan otot jantung," kata Direktur medis dari Joan H. Tisch Center for Women’s Health, Dr Nieca Goldberg.

Menurut Goldberg, ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan pembengkakan jantung yaitu mereka yang tidak mendapatkan pengobatan tekanan darah tinggi, diabetes dan obesitas.

Beberapa orang yang mengalami pembengkakan jantung juga biasanya tidak akan memiliki gejala apapun. Hanya sebagian lain bisa mengalami:

- Sesak napas

- Pusing

- Detak jantung tak teratur

- Pembengkakan pada anggota tubuh

- Batuk

- Sakit dada

Gejala yang melibatkan jantung harus selalu diwaspadai. Jadi jika Anda memiliki beberapa gejala berikut, segera hubungi dokter Anda. Cara terbaik untuk mengetahui apakah Anda mengalami pembengkakan jantung adalah dengan mendapatkan ekokardiogram atau USG.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya