Liputan6.com, Jakarta Kebahagiaan usai melahirkan mengalahkan rasa sakit di sekujur tubuh sang ibu. Termasuk rasa nyeri pada vagina yang kerap menyerang perempuan yang memilih melahirkan secara normal.
Para ibu yang melahirkan normal memang harus bersahabat dengan rasa sakit yang menyerang vaginanya. Berbeda dengan ibu yang memilih caesar, tidak akan menghadapi sakit pada bagian vagina, melainkan sekitar perut.
Advertisement
Baca Juga
Tahukah ibu apa penyebab nyeri pada vagina setelah melahirkan normal? Berikut sejumlah penyebab munculnya rasa nyeri yang membuat ibu jadi tidak nyaman, dikutip dari situs dari Asia Net India, Minggu (5/2/2017)
1. Tekanan
Persalinan normal menyebabkan tekanan besar di daerah antara rektum dan vagina. Meski vagina melebar, kepala bayi tidak mungkin bisa keluar tanpa adanya dorongan besar di daerah vagina.
Tekanan ini membuat sejumlah trauma pada otot-otot sekitar vagina Anda. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan dan rasa sakit selama berminggu-minggu setelah persalinan.
2. Otot robek
Terkadang tekanan terlalu banyak dari kepala bayi harus ditanggung vagina. Ini membuat luka robek di sekitar vagina. Robek itu biasanya hanya di kulit atau di tingkat epidermis. Namun, akan sembuh dengan sendirinya dalam seminggu atau lebih.
Rasa sakit yang wanita rasakan di vagina akibat otot robek ini membuatnya sulit buang air kecil atau mengeluarkan feses (buang air besar).
3. Episiotomi
Dalam beberapa kasus, vagina tidak cukup melebar membiarkan kepala bayi keluar. Hal ini sangat umum saat menghadapi kehamilan pertama. Jadi dokter tidak punya pilihan selain melakukan episiotomi (gunting vagina). Pada dasarnya, dokter membuat luka di dekat vagina untuk membantu bayi keluar.
Episiotomi melibatkan pemotongan kulit dan otot sehingga membutuhkan jahitan untuk menyembuhkan. Ini bisa memakan waktu hingga satu bulan bagi vagina untuk menyembuhkan jika harus digunting secara medis.