5 Mitos tentang Teh yang Paling Sering Beredar

Ketahui fakta dari mitos yang tentang manfaat teh. Salah satunya menambahkan susu dalam teh.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 22 Feb 2017, 12:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2017, 12:00 WIB
Teh, Minuman Nikmat Pencegah Asma
Teh, Minuman Nikmat Pencegah Asma

Liputan6.com, Jakarta Teh dikenal sebagai salah satu minuman yang memiliki banyak manfaat. Mulai dari menjaga kesehatan jantung, detoksifikasi senyawa berbahaya serta mengurangi risiko stroke. Namun tak sedikit juga beredar mitos-mitos tentang manfaat teh. Seperti bisa membuat kurus hingga kandungan kafein dalam teh.

Berikut lima mitos yang sering banyak beredar mengenai teh beserta faktanya. Selengkapnya seperti mengutip She Knows, Rabu (22/2/2017).

Mitos 1: Susu dalam teh mengurangi manfaat teh

Fakta: Riset yang dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry menyangkal mitos di atas. Menurut studi ini kandungan catechin (antioksidan yang mengurangi risiko terkena beberapa kanker) pada teh susu sama dengan teh saja.

Konsumsi Teh Susu, Bisa Jadi Lupus?

Mitos 2: Teh hitam mengandung lebih banyak kafein dibanding teh hijau

Fakta: Semua teh mengandung kafein. Namun mengenai kandungan kafein dalam teh dipengaruhi banyak faktor. Salah satunya seberapa lama teh tersebut diseduh. Semakin lama teh diseduh, semaking tinggi kafein.

Mitos 3: Minum teh hijau bikin berat badan turun

Mitos 3: Minum teh hijau bikin berat badan turun

Fakta: Ada banyak yang mengatakan mengonsumsi teh hijau bisa membuat berat badan turun. Sebuah studi memang ada yang mengungkapkan konsumsi teh mampu mengurangi lemak dan membakar kalori lebih banyak.
Namun bukan berarti dengan minum teh hijau saja bisa secara otomatis berat badan Anda turun.

Manfaat Teh Hijau

Mitos 4: Minum teh peppermint mengurangi sakit perut

Fakta: Saat perut sedang tidak nyaman, banyak yang menyarankan untuk minum teh peppermint. Padahal ini sebenarnya bukan pilihan yang terbaik. Pada beberapa orang konsumsi teh peppermint memperburuk kondisi GERD (gastrointestinal reflux disease) yang mereka miliki.

Jika memang perut terasa tidak nyaman, lebih baik mengonsumsi teh jahe.

Mitos 5: Teh detoks lebih baik dibanding teh biasa

Fakta: Ahli nutrisi Anna Taylor mengatakan teh detoks cenderung tidak memiliki manfaat lebih baik dibanding teh hijau atau teh hitam.

Menurut Anna, teh detoks malah mengandung bahan-bahan bersifat diuretik maupun yang berfungsi sebagai pencahar. Kehadiran komponen tersebut memang mampu menurunkan berat badan tapi hanya sementara.

"Konsumsi teh detoks bukannya memfasilitasi pembakaran lemak," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya