Imutnya Bocah Down Syndrome Jadi Model Katalog Toko Pakaian

Ritel fesyen Matalan kembali mencari model seorang anak dengan down syndrome. Dan, dipilihlah Lily Bedal, bocah down syndrome umur 2 tahun

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 17 Mar 2017, 18:00 WIB
Diterbitkan 17 Mar 2017, 18:00 WIB
Model Down Syndrome
Ritel fesyen Matalan kembali mencari model seorang anak dengan down syndrome. Dan, dipilihlah Lily Bedal, bocah down syndrome umur 2 tahun

Liputan6.com, Jakarta Adalah Lily Beddal, bocah berumur dua tahun dengan down syndrome, yang dipilih ritel fesyen `Matalan` untuk menjadi model katalog edisi terbaru.

Para pengunjung yang melihat gambarnya mungkin tidak percaya, bocah perempuan yang mengenakan baju kodok warna biru dengan kaos di bagian dalam berwarna putih ini merupakan anak yang terlahir spesial.

Foto dengan Pose Menggemaskan Milik Lily Bedal, Bocah Down Syndrome Berumur 2 Tahun, Akan Dipamerkan di 217 Toko Matalan yang Tersebar di London

"Ini merupakan hal terbaik yang pernah terjadi. Matalan memilih seorang anak dengan down syndrome menjadi modelnya," kata Vicki Beddal dikutip dari situs Sun pada Jumat (17/3/2017)

Keberhasilan Lily Beddal menjadi model katalog merupakan sebuah anugerah yang membuat Vicki dan suami bangga. Nantinya foto sang buah hati akan terpampang di 217 toko Matalan yang tersebar di London. Kontrak yang ditawarkan pihak Matalan pun tak tanggung-tanggung, tapi Vicki enggan menyebut nominalnya.

"Ini merupakan momen terbaik yang terjadi di hidup kami," ujarnya.

Sang Ayah Membawa Putrinya yang Down Syndrome ke Matalan untuk Berpose di Depan Fotonya

Ini terjadi begitu saja. Pada November 2016, Vicki dihubungi oleh badan amal yang mengurusi anak-anak down syndrome. Mereka bertanya, apakah Vicki bersedia mengirimkan foto-foto Lily ke Matalan untuk diseleksi menjadi model buat katalog edisi terbaru.

Tanpa pikir panjang, Vicki mengiyakan dan tanpa berharap banyak. Saat itu Vicki tahu bahwa pernah ada anak down syndrome yang menjadi model katalog Matalan satu tahun lalu.

Dengan terpilihnya Lily menjadi model di Matalan, Vicki ingin memberi bukti bahwa anak down syndrome dapat melakukan hal yang anak-anak normal biasa lakukan. Sebab, tak ada satu pun anak yang menginginkan terlahir sebagai down syndrome. Dan, ia berhak memiliki teman yang banyak.

"Ini sekaligus menjawab stereotip terkait down syndrome bahwa kecantikan bisa datang dalam berbagai bentuk, ukuran, dan kemampuan," kata Vicki menambahkan.

Beberapa hari yang lalu, sang ayah, Eddie (44), membawa Lily ke toko baju Matalan untuk berfoto di depan gambarnya. Eddie ingin menunjukkan kepada anaknya bahwa mulai hari itu sampai beberapa bulan ke depan, foto dengan tampang menggemaskannya tersebut akan sering dilihat oleh pengunjung Matalan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya