Liputan6.com, Jakarta Sebelum menerapkan pola diet rendah karbohidrat, yang dipercaya sejumlah orang dapat menurunkan berat badan dengan cepat, ada baiknya untuk terlebih dulu mengenal karbohidrat, termasuk jenis-jenisnya.
Tak bisa dipungkiri, minimnya pengetahuan pelaku diet akan karbohidrat membuat salah satu sumber terpenting yang dibutuhkan tubuh ini kerap mendapatkan cap jelek. Padahal, apa pun jenis diet yang dipilih, tanpa disadari kita telah memasukkan karbohidrat ke dalam tubuh kita. Wujudnya bukan berupa nasi tapi yang lainnya.
Advertisement
Baca Juga
Tubuh secara alamiah butuh karbohidrat. Tubuh kita telah menyiapkan satu tempat khusus untuk karbohidrat. Hanya saja, kita mesti pintar memilih karbohidrat yang layak mengisi tempat kosong tersebut.
Karbohidrat adalah jenis makronutrien yang ditemukan di banyak makanan dan minuman. Gula, pati, dan serat adalah tiga jenis utama karbohidrat yang mungkin baru kita tahu.
Coba saja cek label dari setiap makanan dan minuman yang Anda beli. Pasti ada karbohidrat tertera di situ. Sebab, seperti dikutip dari situs Mayo Clinic, Senin (17/4/2017), produsen makanan dan minuman menambahkan karbohidrat untuk makanan dan minuman olahan dalam bentuk pati atau ditambahkan gula.
Dan, tahukah Anda bahwa buah, sayur, susu, nasi, biji-bijian, dan kacang-kacangan termasuk sumber karbohidrat?
Food and Drug Administration (FDA) di Amerika bahkan tidak punya standar ganda untuk menjabarkan seperti apa diet rendah karbohidrat. Karena di dalam sepiring dari menu yang kita makan, meski tidak ada nasi, tetap saja ada karbohidrat jenis lainnya.
Pedoman diet sehat dari FDA sendiri adalah merekomendasikan karbohidrat sebesar 45 sampai 65 persen dari total kalori harian.
Jika saat diperiksa ternyata kebutuhan kalori Anda dalam sehari adalah 2.000 kkal, 900 sampai 1.300 kalori harus berasal dari karbohidrat. Itu berarti Anda butuh 225 sampai 325 gram karbohidrat per hari.