Hormon Kortisol Berlebih Juga Bisa Bikin Tubuh Gemuk

Hormon kortisol berlebih yang diproduksi oleh kelenjar adrenal, terutama saat dilanda stres dapat membuat berat badan naik dan tampak gemuk.

oleh Bella Jufita Putri diperbarui 08 Jun 2017, 16:00 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2017, 16:00 WIB
Ilustrasi Wanita gemuk
Ilustrasi Wanita gemuk (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta Selain makan berlebih dan kurang aktivitas fisik yang menyebabkan berat badan naik dan tubuh gemuk, rupanya produksi hormon kortisol terlalu banyak juga mempengaruhi berat badan seseorang. Kok bisa ya?

Umumnya, produksi kortisol terjadi secara alami yang diproduksi oleh kelenjar adrenal. Biasanya kondisi ini terjadi saat individu mengonsumsi steroid untuk pengobatan penyakit lupus, artritis, atau asma. Selain itu, hormon kortisol juga meningkat saat individu sedang stres.

Meningkatnya hormon kortisol ini dikaitkan dengan kenaikan berat badan yang dikenal dengan sindrom Cushing. Kondisi ini dapat menghancurkan otot dan menurunkan metabolisme tubuh, hingga menghasilkan lemak perut. Secara fisik, tubuh gemuk ini biasanya nampak pada wajah, punggung bagian atas, leher, dan pinggang.

Dikutip dari Bright Side, Kamis (8/6/2017) berikut gejala Anda mengalami kortisol tinggi.

- Perubahan suasana hati, mudah marah, cemas dan depresi
- Mudah lelah dan letih meski tak beraktivitas
- Sakit kepala.
- Hipertensi.
- Nafsu makan yang buruk atau berlebih sehingga berat badan naik mendadak
- Masalah pencernaan
- Sering buang air kecil, sembelit, atau diare
- Masalah tidur
- Mudah lupa
- Imunitas tubuh menurun
- Rambut rontok dan wajah nampak berkeriput
- Wajah bengkak dan gemuk di leher 

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya