Makan Ikan Lebih Efektif untuk Kesehatan Tulang

Sebuah studi baru menemukan bahwa, vitamin D-2 dan D-3 tidak memiliki nilai gizi yang sama.

oleh Gina Melani diperbarui 29 Nov 2017, 08:00 WIB
Diterbitkan 29 Nov 2017, 08:00 WIB
Ilustrasi ikan kecil (iStock)
Ilustrasi ikan kecil (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi baru menemukan bahwa makan ikan, dua kali lebih efektif meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuh.

Seperti dilansir Medicalnewstoday, Rabu (29/11/2017), periset dari Universitas Surrey di Inggris membuktikan, vitamin D2 dan D3 tidak memiliki nilai gizi yang sama. Mereka ingin memahami nutrisi mana yang meningkatkan kadar vitamin D di tubuh dengan sangat efektif.

Lalu para peneliti mengukur kadar vitamin D pada 335 wanita Asia Selatan dan Eropa selama dua periode musim dingin. Mereka memilih musim dingin karena, karena kurangnya paparan sinar matahari, kadar vitamin D cenderung lebih rendah saat ini.

Para wanita dibagi menjadi lima kelompok: mereka yang mengonsumsi vitamin D2 dalam biskuit; Mereka yang mengonsumsi vitamin D3 dalam biskuit; Mereka yang mengkonsumsi vitamin D2 dalam minuman jus; Mereka yang mengkonsumsi vitamin D3 dalam jus; dan mereka yang menerima plasebo.

"Peserta yang menerima D3 mengalami peningkatan kadar vitamin D sebesar 74 persen. Kelompok plasebo mengalami penurunan 25 persen sepanjang periode yang sama," tulis peneliti.

Penulis utama, Dr. Laura Tripkovic mengatakan, D3 bisa didapat dari ikan dan telur. Sedangkan D2 bisa didapat dari jamur, roti yang diperkaya vitamin D2, atau suplemen yang mengandung vitamin D2.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

 

 

 

Fungsi vitamin D

Vitamin D adalah nutrisi vital yang membantu usus menyerap kalsium sekaligus menjaga kalsium dan fosfat pada konsentrasi yang tepat untuk mendukung pertumbuhan dan perawatan tulang yang sehat. Tanpa kadar yang memadai dalam tubuh, tulang bisa menjadi rapuh dan tidak berbentuk sempurna.

Tingkat vitamin D yang rendah juga telah dikaitkan dengan berbagai kondisi lain, termasuk penyakit kardiovaskular dan kanker.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya