Liputan6.com, Jakarta Kadar gula dalam darah yang berlebihan jelas tak bagus dampaknya bagi tubuh, salah satunya memicu terjadinya penyakit diabetes. Namun, kondisi kekurangan kadar gula atau hipoglikemi juga tak baik.
Ketua Divisi Metabolik Endokrin, Departemen Ilmu Penyakit Dalam RSCM, dr. Imam Subekti, SpPD-KEMD mengatakan, hipoglikemi bisa mengganggu jantung. Kondisi terburuknya, penderita segera mengalami serangan jantung. Oleh karenanya, dia mengingatkan kita agar menghindari kondisi ini.
Baca Juga
"Harus dihindari, karena otak kita sumber energi dari gula. Pertama kali terjadi hipoglikemi, kita akan bereaksi. Kalau itu terjadi berulang, pada kondisi tertentu, hipo itu bisa menyebabkan reaksi tubuh mengeluarkan adrenalin (reaksi tubuh mengompensasi kalau gula darah rendah). Harapannya gula naik," ujar dia di Jakarta belum lama ini.
Advertisement
"Adrenalin tidak baik untuk jantung, sehingga kalau gula darah turun, adrenalin naik, stimulasi ke jantung akan lebih meningkat. Kalau terjadi berulang, terjadi serangan jantung," sambung Imam.
Seseorang yang mengalami kekurangan gula darah umumnya merasa mudah lapar, pusing, keringat dingin, berkunang-kunang dan bingung.Â
Â
Saksikan juga video berikut ini:Â
Â
Lalu apa yang dilakukan kala mengalami gejala ini?
"Pertolongan pertama, segera makan dan minum apa saja yang ada di depan Anda, gula dan lainnya. Semampu dia. Karena itu untuk menyelamatkan. Apa yang dimakan tidak langsung jadi gula, menunggu proses dulu," kata Imam.
Kadar gula darah normal pada tubuh, yakni sebelum makan antara 70-130 mg/dL. Lalu, dua jam setelah makan, kurang dari 180 mg/dL. Setelah tidak makan atau berpuasa selama setidaknya delapan jam kurang dari 100 mg/dL.
(Lia Wandriani Santosa/AntaraNews)
Advertisement