Jangan Takut, 12 Kondisi Bakal Terjadi Saat Hamil

Adapun ketidaknyamanan dalam kehamilan sudah dirangkum

oleh Gina Melani diperbarui 03 Des 2017, 08:00 WIB
Diterbitkan 03 Des 2017, 08:00 WIB
Dampak Preeklamsia pada Ibu Hamil dan Janin
Dampak Preeklamsia pada Ibu Hamil dan Janin

Liputan6.com, Jakarta Bagi beberapa orang, saat hamil akan menjadi lebih sensitif terhadap apapun, walaupun beberapa orang lainnya tidak mengalaminya. Adapun ketidaknyamanan dalam kehamilan bisa terjadi, seperti berikut ini, dikutip dari Babycenter, Minggu (2/12/2017).

1. Mual di pagi hari (morning sickness)

Sebagian besar wanita hamil menderita mual, muntah, atau keduanya selama trimester pertama. Gejala biasanya paling parah di pagi hari, tapi bisa berlanjut sepanjang hari.

Mual sering mereda secara signifikan sekitar usia kehamilan 14 minggu, tapi untuk beberapa wanita bisa bertahan sampai melahirkan. Tidak ada penyebab pasti mual selama kehamilan, tapi besar kemungkinan karena hormon, indera penciuman dan kepekaan terhadap bau, atau perut yang sensitif.

2. Sering buang air kecil

Bahkan sebelum tahu hamil, Anda mungkin menyadari bahwa Anda buang air kecil lebih sering. Ini adalah salah satu tanda kehamilan paling awal dan paling umum, dan mungkin akan berlanjut sampai melahirkan.

Perubahan hormonal menyebabkan darah mengalir lebih cepat ke ginjal, mengisi kandung kemih lebih sering. Ditambah, rahim yang tumbuh memberi tekanan pada kandung kemih.

3. Keputihan

Leukorhea, cairan seperti susu yang berbau atau tidak berbau (atau berbau ringan) terkadang Anda temukan di celana dalam Anda sebelum hamil. Penyebab keputihan, sebagian karena peningkatan produksi estrogen dan aliran darah yang lebih besar ke daerah vagina.

4. Gas dan kembung

Anda mungkin spontan melonggarkan celana Anda untuk menghilangkan kembung. Gas berlebih atau kembung sebenarnya wajar karena Anda memiliki kadar progesteron yang jauh lebih tinggi, hormon yang melemaskan jaringan otot polos di seluruh tubuh Anda, termasuk saluran pencernaan Anda.

 

 

 

Simak video menarik berikut ini:

 

Selanjutnya

5. Gusi berdarah

Selama kehamilan, biasanya Anda mengalami gusi bengkak atau berdarah saat menyikat gigi. Hal ini juga disebabkan oleh perubahan kadar hormon, yang membuat gusi Anda bereaksi lebih terhadap bakteri dalam plak. Yang disebut gingivitis kehamilan ini mempengaruhi sekitar separuh wanita hamil.

6. Konstipasi

Sembelit mempengaruhi banyak wanita hamil. Salah satu penyebabnya adalah peningkatan hormon progesteron, yang memperlambat pergerakan makanan melalui saluran pencernaan. Dan masalahnya mungkin akan bertambah seiring membesarnya rahim yang semakin menekan rektum.

7. Air liur berlebihan

Beberapa wanita merasa seolah-olah sering mengeluarkan air liur lebih dari biasanya selama kehamilan, terutama saat mereka merasa mual.

8. Wasir

Wasir adalah pembengkakan pembuluh darah di daerah rektum. Rasanya bisa hanya gatal atau benar-benar menyakitkan, dan terkadang malah menyebabkan pendarahan rektum, terutama saat buang air besar.

Beberapa wanita menderita wasir untuk pertama kalinya saat mereka hamil - dan jika Anda pernah memilikinya sebelum hamil, kemungkinan besar Anda akan memilikinya lagi sekarang.

 

Selanjutnya

9. Kulit gatal

Rasa gatal akan muncul, terutama saat kulit mulai melar. Mungkin Anda juga akan menggaruk jika memiliki kulit kering, eksim, atau alergi makanan. Namun, gatal yang parah bisa mengindikasikan masalah kehamilan.

10. Mimisan

Kehamilan dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung Anda berkembang, dan suplai darah yang meningkat memberi tekanan lebih besar pada pembuluh halus tersebut, sehingga membuat mereka pecah dengan lebih mudah.

11. Ekstremitas bengkak (edema)

Mengalami pembengkakan selama kehamilan adalah normal karena Anda menahan lebih banyak air. Perubahan kimiawi darah juga menyebabkan beberapa cairan berpindah ke jaringan tubuh. Tapi terkadang pembengkakan bisa menandakan komplikasi kehamilan yang berbahaya seperti preeklampsia.

12. Infeksi jamur

Selalu ada sejumlah jamur di vagina Anda. Tapi selama kehamilan, tingkat estrogen yang lebih tinggi membuat jamur lebih mudah tumbuh. Maka sebaiknya Anda selalu menjaga area vagina agar tetap kering (tidak lembab).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya