Liputan6.com, Jakarta Kemiripan wajah sudah pasti dimiliki anak kembar identik. Beberapa sikap dan sifat pun tak jarang selalu sama.
Namun, bukan berarti anak kembar selalu punya masalah kesehatan yang sama.
Baca Juga
Ada beberapa proses bagaimana terbentuknya anak kembar saat masih berada di dalam kandungan, yang membedakan jenis kembar menjadi kembar fraternal dan kembar identik.
Advertisement
Kembar fraternal adalah salah satu jenis yang tersering. Tipe anak kembar ini tidak selalu berjenis kelamin yang sama. Biasanya wajah satu sama lain juga tidak terlalu mirip.
dr. Andika Widyatama/Klik Dokter
Â
Bagaimana dengan Kembar Identik?
Sedangkan kembar identik selalu berjenis kelamin sama, dengan wajah yang sangat mirip. Sementara itu, pada kehamilan kembar tiga atau lebih dapat berupa kembar fraternal, identik, atau kombinasi keduanya.
Terbentuk dari satu sel telur yang dibuahi, kembar identik memiliki materi genetik yang serupa yang diturunkan dari kedua orang tuanya. Namun, kembar identik juga memiliki perbedaan, seperti masalah kesehatan yang dimiliki.
Sebuah penelitian di King’s College London menunjukkan bahwa jarang sekali kembar yang meninggal karena penyakit yang sama. Pada penelitian lebih lanjut, ditemukan bahwa orang yang kembar identik bisa memiliki masalah kesehatan yang berbeda.
Hal ini dipengaruhi oleh senyawa kimia yang menempel pada DNA, bernama epigenome.
Epigenome memiliki fungsi untuk mengatur bagaimana gen di dalam DNA diekspresikan. Faktor eksternal atau lingkungan di luar tubuh, contohnya seperti pola makan dan paparan polusi dapat memengaruhi epigenome.
Â
Advertisement
Toleransi Bayi Kembar
Bahkan, kembar identik bisa memiliki toleransi yang berbeda pada rasa sakit karena pengaruh epigenome tersebut di tingkat sel.
Ketika salah satu anak kembar mengalami suatu penyakit, belum tentu saudara kembarnya terkena penyakit yang sama, seperti pada penyakit diabetes, kanker payudara, hingga masalah kesehatan mental seperti depresi.
Jadi, meskipun secara fisik mirip, belum tentu anak kembar memiliki masalah kesehatan yang sama.
Hal ini terjadi karena proses terjadinya suatu penyakit tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik, tetapi juga faktor-faktor lain yang begitu rumit.