Berbahayakah Vaksin Difteri pada Wanita Hamil?

Orang dewasa pun dianjurkan melakukan vaksinasi difteri, termasuk ibu hamil. Hanya saja, ada ketentuan yang harus diperhatikan. Apa itu?

oleh Aretyo Jevon Perdana diperbarui 25 Jan 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 25 Jan 2018, 08:00 WIB
Ilustrasi ibu hamil
Ibu hamil pun berhak mendapatkan vaksin difteri

Liputan6.com, Jakarta Bukan tanpa alasan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga mengimbau para orang dewasa untuk imunisasi ulang difteri. 

Imunisasi ulang atau ORI (Outbreak Response Immunization) dilakukan guna menanggulangi penyebaran penyakit difteri yang tidak hanya rentan dialami oleh seorang anak. 

Apalagi beberapa wilayah di Indonesia sudah mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) difteri. Sehingga orang dewasa, tidak terkecuali ibu hamil, harus mau diimunisasi ulang difteri . 

Ibu yang sedang hamil tidak perlu takut melakukan imunisasi ulang difteri ini. Dokter Spesialis Penyakit Dalam dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr dr Iris Rengganis SpPD K-AI FINASIM, mengatakan, selama masa kehamilan masih trimester ke-2 dan ke-3, pemberian vaksin Td pada wanita hamil tidak masalah. 

"Hanya saja jangan diberikan pada trimester pertama," kata Iris pada diskusi Vaksin dan Difteri bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Rabu, 24 Januari 2018. 

Meski demikian, Iris mengakui memang belum ada penelitian lebih lanjut mengapa vaksin tidak boleh diberikan pada trimester pertama. Dia mengatakan pada periode kehamilan, trimester pertama adalah masa pembentukan janin.

"Takutnya vaksin difteri itu menimbulkan efek cacat pada janin. Lagipula, tidak ada yang mau melakukan penelitian tersebut. Terlalu berisiko,"kata Iris menjelaskan.

 

Simak juga video berikut ini :

Vaksin Difteri Meningkatkan Nafsu Makan?

Karyawan Liputan6.com mengikuti vaksin Difteri massal
Karyawan Liputan6.com mengikuti vaksin Difteri massal. (Liputan6.com/Fatkhur Rozaq)

Beberapa waktu yang lalu, karyawan Liputan6.com melakukan vaksin difteri. Adapun vaksin yang diberikan adalah Vaksin Td yang bersifat sebagai booster terhadap imunisasi sebelumnya. Pasca menerima vaksin, terdapat beberapa karyawan liputan6.com yang mengaku memiliki nafsu makan yang tinggi.

Terkait dengan hal tersebut, Dr. dr. Iris Rengganis, SpPD, K-AI, FINASIM mengatakan tidak ada pengaruh pemberian vaksin difteri dengan meningkatnya nafsu makan.

"Tidak ada itu. Ya mungkin karena badannya sudah merasa fit dan enak saja,"tutup dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya