Liputan6.com, Jakarta Barbara Fredrickson, peneliti psikologi positif dari University of North Carolina menerbitkan makalah penting yang memberikan wawasan mengejutkan tentang berpikir positif terhadap dampaknya terhadap keahlian Anda. Dilansir dari Huffington Post pada Kamis (1/2/2018), karyanya termasuk yang banyak dirujuk sampai saat ini.
Dalam penelitiannya, Fredrickson menguji dampak emosi berpikir positif pada otak dengan percobaan kecil.
Baca Juga
Dalam percobaan ini, dia membagi subjek penelitannya menjadi lima kelompok dan menunjukkan setiap kelompok potongan film yang berbeda. Dua kelompok pertama diperlihatkan klip yang memberikan emosi positif.
Advertisement
Kelompok pertama melihat gambar yang memberikan rasa senang dan kelompok yang kedua menciptakan perasaan puas.
Kelompok Negatif
Kelompok yang ketiga adalah kelompok kontrol. Mereka melihat gambar yang netral dan tidak mendapatkan emosi yang berarti. Dua kelompok terakhir diperlihatkan klip yang memberikan emosi negatif.
Kelompok empat diberikan rasa takut dan kelompok lima diberikan rasa marah.
Kemudian, para peserta diminta membayangkan diri mereka ke dalam situasi di mana perasaan serupa akan muncul lalu menuliskan apa yang akan mereka lakukan. Setiap peserta diberi selembar kertas dengan 20 baris kosong dan dimulai dengan kalimat, "Saya ingin...."
Peserta yang melihat ketakutan dan kemarahan menuliskan tanggapan yang sedikit, sementara yang melihat gambar sukacita dan kepuasan mencatat tindakan yang jauh lebih banyak.
Advertisement
Hasilnya...
Hasil penelitian ini menunjukkan, ketika Anda mengalami emosi positif seperti sukacita, kepuasan, dan cinta, Anda akan melihat lebih banyak kemungkinan dalam hidup.
Temuan ini adalah yang pertama untuk menyarankan emosi positif dan memperluas kemungkinan, serta membuka pikiran hingga Anda jadi lebih banyak memiliki pilihan