Galau, Transgender 23 Tahun Ini Tiga Kali Gonta-Ganti Kelamin

Inilah kegalauan yang tengah dihadapi transgender Ria Cooper yang tiga kali gonta-ganti kelamin

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 08 Feb 2018, 07:30 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2018, 07:30 WIB
Transgender Galau
Transgender bernama Ria Cooper ini sudah tiga kali mengubah kelaminnya (Ria Cooper/boldsky.com)

Liputan6.com, Jakarta Transgender termuda di Inggris mengalami kegalauan. Sudah tiga kali sosok bernama Ria Cooper itu bergonta-ganti kelamin.

Ria yang terlahir laki-laki pertama kali merasa tidak nyaman dengan diri sendiri di umur belasan tahun. Transgender yang baru-baru ini dikritik warganet lantaran dianggap tidak sopan saat jadi bintang tamu suatu acara, mulai berpakaian selayaknya perempuan di umur 12 tahun.

Merasa tidak nyaman dan terkukung di wujud yang salah membuat Ria memulai perawatan hormonal. Dengan terlebih dulu melakukan konsultasi ke dokter dan psikolog di umur 15 tahun.

Mula-mula Ria nyaman dengan wujud baru yang sudah dia nanti lama. Namun penyesalan mengubah diri jadi transgender dia rasakan tiga tahun kemudian. Tepat di usia 18 Ria memutuskan balik lagi jadi laki-laki.

Satu konsekuensi yang harus Ria terima adalah hidup sebagai gay atau pria homoseksual. Sebab sudah terlalu banyak hormon perempuan 'tertanam' di tubuh laki-lakinya.

 

Tak Bahagia Hidup Sebagai Transgender

Transgender Galau
Transgender bernama Ria Cooper ini sudah tiga kali mengubah kelaminnya (Ria Cooper/boldsky.com)

Galau kembali menyergap Ria. Transgender 23 tahun yang baru sebentar merasakan hidup sebagai laki-laki malah pengin balik lagi jadi seorang perempuan.

"Saya selalu tahu bahwa saya adalah perempuan," kata Ria Cooper kepada Sunday Mirror dikutip Kamis (8/2/2018).

Ria sudah diberi penghambat untuk menghentikan pubertas di awal memulai jadi transgender. Padahal dia sudah mendapat suntikkan hormon perempuan guna membentuk payudara dan menumbuhkan rambut panjang menjuntai.

Meski sudah menjalankan penyuntikan hormon tapi transgender Ria Cooper memilih tidak menghilangkan kelamin yang asli.

Depresi dan rasa ingin bunuh diri sempat muncul di benak Ria. Beban hidup yang berat sebagai transgender tak mampu dia bendung sendiri. Sekarang yang dia lakukan adalah berusaha menerima apa pun yang sedang terjadi.

"Sekarang saya akan menjadi diri saya sendiri. Semoga keputusan tersebut membuat saya bahagia," kata Ria.

Keputusan akhir ini bukan tanpa pemikiran dan alasan yang kuat. Sebab selama jadi transgender, Ria dijauhi keluarga.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya