Kemampuan Bicara Anak Harus Terus Orangtua Rangsang, Begini Caranya

Bagaimana agar anak lancar bicara tidak mengalami speech delay merupakan tugas orangtua yang harus sudah dimulai sejak dini.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Mar 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2018, 17:00 WIB
Orangtua dan anak
Orangtua punya tugas agar si Kecil dapat bicara dan tidak mengalami speech delay (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu tugas orangtua, adalah rajin menstimulasi kemampuan bicara anak. Agar si Kecil memiliki kemampuan menguasai banyak kata dan bahasa, sebelum dia berumur dua tahun, walaupun belum tentu sempurna. Jangan sampai anak malah mengalami speech delay atau keterlambatan bicara.

 

Orangtua dan anak
Beginilah cara agar anak bisa lancar bicara (iStockphoto)

Sikap proaktif saat bermain dan bercengkrama dengan anak harus dilakukan orangtua. Usahakan untuk berbicara dan berkomunikasi secara aktif. Kelly Lelonek, seorang dokter anak, mengungkap ada hal-hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan bicara anak.

"Cobalah untuk bermain kata dengan melakukan pengucapannya berulang-ulang. Bisa dengan membuat rima atau menjadikannya sebuah lagu," ungkap Lelonek seperti dikutip dari PureWow.

 

Ilustrasi ibu dan gawai (iStock)
Ilustrasi Mengajarkan Anak Bicara (iStockphoto)

Bisa juga dengan melakukan permainan. Misalnya dengan meminta anak untuk mengulang kata-kata yang Anda ucapkan. Alat bantu seperti boneka jari, flash card atau buku bisa jadi cara efektif untuk meningkatkan perbendaharaan kata si kecil dan kemampuannya berbicara.

"Anak setidaknya harus memiliki lebih dari 50 kata sebelum mampu menggabungkannya. Perhatikan juga jika terdapat gangguan fisik seperti kelainan pada mulut atau bisa juga anak mengalami masalah pendengaran,"ujar Lelonek.

 

Ketika si Kecil Mengalami Masalah Bicara

Gawai ibu dan anak (iStockphoto)
Ilustrasi gawai ibu dan anak (iStockphoto)

Jika memang curiga si kecil mengalami masalah dalam kemampuan bicaranya, segera konsultasikan dengan dokter. Jangan menunda, biasanya mulai terlihat saat anak berusia 3 tahun. Bisa berkonsultasi pada dokter tumbuh kembang untuk analisis lebih akurat.

Reporter: Laporan Ferra Ferdiana/Mutia/Dream.co.id

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya