Liputan6.com, Jakarta Stroke menjadi penyebab Usmar Ismail meninggal. Mengutip laman Historia, Rosihan Anwar, wartawan senior dan ipar Usmar Ismail mengatakan, sebelum meninggal dia mengalami stres akibat kerja sama yang buruk antara Pusat Film Nasional Indonesia (Perfini) dan perusahaan film Italia.
Namun, benarkah ada hubungan antara stroke dan stres?
Baca Juga
Sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan bahwa stres dapat memacu adrenalin. Ini akan membuat daya tahan tubuh menjadi tidak terkendali dengan meningkatnya jumlah sel darah putih, yang seharusnya mampu memerangi penyakit.
Advertisement
Selain itu, dikutip dari Times of India, individu yang tengah stres juga memiliki kemungkinan perilaku tidak sehat. Hal ini dinyatakan oleh peneliti senior Dingli Xu dari Southern Medical University di Guangzhou, Tiongkok.
Peneliti Prof Nahrendorf mengatakan, bagi pasien yang memiliki arteri dan sudah menebal dengan plak, ekstrak sel darah putih akan memperburuk peradangan dan dapat menyebabkan terjadinya sobekan.
Trombosit dan pembekuan protein akan segera mengisi luka yang terbuka. Jika pembekuan itu mengisi arteri, akan menyebabkan serangan jantung ataupun stroke.
Baru-baru ini, Susan Hartono, praktisi self healing dari Self Awareness Network mengatakan pada Health Liputan6.com bahwa hampir semua penyakit memiliki muatan stres.
"Sebetulnya hampir semua penyakit itu relevan dengan stres," kata Susan.
Untuk itulah, manajemen stres penting untuk mencegah terpicunya berbagai penyakit, salah satunya adalah stroke.
Simak juga video menarik berikut ini:
Sebelum Meninggal, Usmar Ismail Nikmati Dansa Sendirian
Menjelang pergantian tahun, Usmar Ismail sempat mengajak keluarga dan sahabat-sahabatnya ke Miraca Sky Club, tempat usahanya yang dilikuidasi oleh Sarinah.
Usmar mengajak semua karyawannya berfoto. Dia memeluk satu per satu istri, kolega, dan karyawannya sambil mengucap selamat tahun baru dan salam perpisahan.
Rita Sri Hastuti menulis dalam “Mengenang 40 Tahun Kepergian Usmar Ismail dari Darah dan Doa,” dikutip dari laman dokumentasi perpusnas.go.id, bahwa dia melihat hal yang tidak biasa saat itu.
“Yang dianggap paling aneh, Usmar yang ketika muda pernah belajar dansa, malam itu ber-soul sendiri,” dikutip dari Historia.
Pada keesokan harinya pukul 17.00, Usmar tidak sadarkan diri karena pendarahan otak. Sempat terpikirkan untuk melakukan operasi pada otaknya, tetapi tidak memungkinkan.
Usmar Ismail meninggal pada 2 Januari 1971 dan dimakamkan di TPU Karet Jakarta.
Advertisement