Alih-Alih Bikin Segar, Minuman Energi Malah Bisa Bikin Kamu Depresi

Studi sosial menemukan adanya peningkatan stres dan risiko depresi setelah konsumsi minuman energi dalam waktu yang lama

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 25 Mar 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2018, 14:00 WIB
Ilustrasi minum air putih
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Konsumsi minuman energi berlebihan ternyata bisa berdampak pada kecemasan, depresi, dan stres pada orang dewasa muda.

Dilansir dari Natural News, Minggu (25/3/2018), penelitian ini dilakukan di Univesity of Westren Australia dan Telethon Kids Institute di Australia.

Dalam penelitian tersebut, mereka menyimpulkan bahwa ada hubungan antara penggunaan minuman energi dengan peningkatan risiko kecemasan, depresi, dan stres. 

Penelitian ini melibatkan 1000 orang. Mereka menjawab kuesioner untuk melihat hubungan antara konsumsi minuman berenergi dengan masalah kesehatan mental, pada mereka yang berusia 20 hingga 22 tahun.

Dalam penelitian yang diterbitkan di Journal of Nutrition & Intermediary Metabolism ini, mereka menggunakan analisis linier untuk menentukan, apakah ada perubahan pada kesehatan mental partisipan, dalam penggunaan minuman energi selama dua tahun.

Para peneliti tersebut juga menggunakan penilaian berdasarkan Depression Anxiety Stress Scale-21 (DASS-21).

Tidak hanya itu, mereka juga menghitung hasilnya berdasarkan gender, skor DASS-21 peserta, sosio-demografi, aktivitas fisik, penggunaan obat dan alkohol, indeks massa tubuh, asupan makanan, dan kesehatan mental orang tua.

 

Simak juga video menarik berikut ini:

Butuh Penelitian Lebih Lanjut

Stres - sakit kepala - lelah (iStock)
Ilustrasi stres - sakit kepala - lelah (iStockphoto)

Hasilnya dilihat setelah dua tahun berjalan. Dampak dari konsumsi minuman energi dalam waktu yang lama ternyata bisa dilihat dengan meningkatnya angka DASS pada pria. 

Mereka menemukan ada bukti perubahan subjek penelitian yang menggunakan minuman energi dalam periode tersebut. Kebanyakan dari mereka memiliki angka kecemasan, stres, dan depresi yang lebih tinggi.

Walaupun begitu, tidak ada kaitan yang signifikan ditemukan dalam partisipan perempuan.

Namun, para peneliti menyarankan agar ada penelitan lebih lanjut yang melihat lebih ilmiah mengapa ini bisa terjadi.

Hal ini karena masih dibutuhkannya eksplorasi lebih jauh , untuk melihat peran minuman energi dalam berkembangnya masalah kesehatan mental pada orang dewasa muda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya