Liputan6.com, Jakarta Permainan video gim ternyata bukan cuma untuk generasi milenial. Mereka yang sudah memasuki lansia pun juga punya gim-nya sendiri.
Sebuah studi oleh Union College menemukan bahwa "exergaming" atau gim dengan komponen olahraga bisa membantu orang-orang dengan usia 55 tahun ke atas dalam pencegahan kerusakan kognitif ringan, yang menyebabkan Alzheimer dan bentuk lain demensia.
Baca Juga
Melansir New York Post pada Sabtu (2/6/2018), para peneliti mempelajari 14 peserta dengan usia rata-rata 78 tahun. Mereka dibagi menjadi dua kelompok.
Advertisement
Satu kelompok mendapatkan tujuh pedal sepeda statis dengan layar yang menunjukkan jalur sepeda menggunakan virtual reality, sementara yang lain harus mengayuh dalam permainan dikejar naga dan mengumpulkan koin dengan kecepatan dan arah.
Setelah enam bulan menggunakan sepeda latihan selama 30 hingga 60 menit, tiga kali seminggu, peserta melakukan tes kognitif dan diikuti dengan pemindaian MRI. Kelompok kedua memiliki fungsi eksekutif yang lebih tinggi, mengontrol kemampuan untuk melakukan banyak tugas dan membuat keputusan.
"Ini adalah studi yang menarik bagi kami," ujar profesor psikologi Union College, New York, Cay Anderson-Hanley, yang juga rekan penulis studi tersebut pada The Post.
"Fungsi eksekutif adalah CEO otak," tambahnya.
Simak juga video menarik berikut ini:
Â
Tetap Aktif Fisik dan Mental
Anderson-Hanley mengatakan bahwa YMCA di Chinatown dan Lynbrook Restorative Therapy and Nursing center di Long Island memiliki perangkat exergamer bagi para manula.
"Beberapa peserta kami melakukan hal itu di YMcA," katanya.
"Saya berharap penelitian ini menunjukkan bahwa bagi mereka yang memiliki penurunan kognitif dengan cepat, ini bisa mendorong mereka untuk tetap aktif baik secara mental maupun fisik," ujar Anderson-Hanley.
Advertisement