Liputan6.com, Jakarta Hipotermia menjadi salah satu kondisi mematikan yang paling ditakutkan para pendaki gunung, terutama ketika mereka terkena paparan udara yang sangat dingin di dataran tinggi tersebut.
Mengutip Mayo Clinic pada Jumat (22/6/2018), ini terjadi ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat daripada menghasilkannya, sehingga suhu tubuh jadi sangat rendah ketika hipotermia.
Baca Juga
Suhu normal tubuh adalah sekitar 37 derajat celsius. Hipotermia terjadi ketika suhu tubuh turun di bawah 35 derajat celsius.
Advertisement
Tanpa pertolongan segera, hipotermia bisa menyebabkan suhu tubuh turun sehingga jantung dan sistem saraf serta organ lain tidak bisa bekerja dengan normal, bahkan menyebabkan kematian.
Untuk itu, ada beberapa gejala yang harus dikenali sebagai pertandai hipotermia untuk mencegah kondisi tersebut jadi lebih parah.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Â
Gejala-gejala Hipotermia
Gejala yang paling pertama terlihat adalah menggigil. Ini adalah bentuk pertahanan tubuh secara otomatis agar tubuh tetap hangat.
Beberapa gejala lain yang bisa terjadi adalah gemetaran, bergumam, napas lambat atau dangkal, denyut jantung melemah, mengantuk, kebingungan hingga kehilangan ingatan, hilang kesadaran, hingga kulit dingin dan memerah pada bayi.
Seseorang dengan hipotermia biasanya tidak menyadari kondisinya karena gejala tersebut dimulai secara bertahap.
Selain itu, pikirannya yang kacau juga membuat korban kehilangan kesadaran diri dan kesulitan membuat keputusan dan yang bisa menimbulkan risiko.
Advertisement