Bermalas-malasan Ternyata Tidak Selamanya Buruk

Setiap orang ternyata butuh waktu untuk bermalas-malasan.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Sep 2018, 14:00 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2018, 14:00 WIB
Malas gerak (iStockphoto)
Malas gerak (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Hampir semua orang menganggap malas adalah hal yang buruk karena dapat menghambat produktivitas sehar-hari. Namun, setiap orang ternyata butuh waktu untuk bermalas-malasan.

Ada alasan tubuh perlu hilang fokus dari rutinitas sehari-hari. Ketika malas, pikiran kita akan mengembara ke tempat-tempat menarik dan menghubungkan kembali ide-ide kreatif yang sebelumnya pernah ada atau bahkan memunculkan ide-ide kreatif.

Dilansir dari laman Time, Kamis (30/8/2018), saat kita malas sebenarnya kita tidak benar-benar malas, tetapi perlu melakukan tiga hal seperti berikut ini

1. Istirahat

Saat perhatian tidak fokus sebenarnya tubuh sedang beristirahat. Biarkan pikiran mengembara ke mana pun karena ini akan membuat energi restoratif yang membantu untuk lebih fokus nantinya.

Untuk mendapat manfaat energi ini, Anda perlu melakukan sesuatu yang menyenangkan dan mudah, seperti hobi kreatif, berlari, atau berjalan kaki.

Jangan menggunakan ponsel selama melakukan kegiatan ini. Penggunaan ponsel justru akan membuat Anda hilang fokus dengan bermain sosial media, membaca berita atau berselancar di internet yang justru akan membuat tubuh semakin lelah.

2. Rencana

Penelitian menunjukan bahwa seseorang berpikir tentang masa depannya 14 kali lebih sering ketika perhatian tidak fokus, dibandingkan ketika fokus. Dan memikirkan tujuan jangka panjangnya tujuh kali lebih sering ketika tidak fokus.

Kemalasan menjadi strategi yang memungkinkan kita untuk memantapkan niat dan mengingat tujuan awal.

 

Malas itu Menyehatkan

Malas
Ilustrasi bermalas-malasan (iStockphoto)

3. Menggali ide

Saat malas, pikiran akan mengembara menghubungkan ketiga tujuan mental, masa lalu, masa kini, dan masa depan. Ini memungkinkan kita untuk mengalami ingatan yang jauh lebih kreatif daripada saat dalam keadaan fokus. Misalnya, mungkin kita ingat sebuah ide yang di baca beberapa minggu lalu dan menghubungkannya dengan situasi kerja saat ini.

Penulis : Nita Utami

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya