Liputan6.com, Jakarta Rasa nyeri selama atau setelah orgasme dapat terjadi. Kondisi yang dinamakan dysorgasmia ini mirip nyeri kram saat menstruasi. Biasanya terjadi selama beberapa jam setelah berhubungan seks.
Menurut ahli kandungan Christine Greves dari Winnie Palmer Hospital for Women and Baby, Anda bisa merasakan rasa nyeri atau kram di mana saja, baik di vagina atau di bagian bawah perut dan punggung. Hal ini bisa terjadi karena pengaruh otot rahim yang berkontraksi.
Baca Juga
"Rahim itu terdiri atas otot dan berkontraksi saat orgasme. Sama seperti otot lain di tubuh, Anda mungkin merasa ketidaknyamanan setelah berhubungan seks," kata Greves, dikutip Women's Health, Senin (15/10/2018).
Advertisement
Namun, dalam beberapa kasus, kondisi ginekologis dapat memicu rasa nyeri atau kram setelah berhubungan seks. Misal, penyakit radang panggul (PID), endometriosis, kista ovarium atau fibroid uterus.
Â
Saksikan juga video berikut ini:
Â
Gesekan saat berhubungan seks
Rasa nyeri biasanya berasal dari gesekan yang terjadi saat berhubungan seks. Pada PID dan endometriosis, peradangan dan nyeri dapat diperburuk penetrasi.
Meskipun pada kasus ini, seseorang sebenarnya merasa nyeri tidak terkait langsung dengan orgasme. Ini lebih banyak tentang rasa nyeri setelah berhubungan seks secara keseluruhan, menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG).
Rasa nyeri adalah penghalang untuk kesenangan Anda. Seks tidak seharusnya terasa sakit.
"Jika Anda baru merasakan nyeri atau kram setelah berhubungan seks. Segera periksa ke dokter kandungan," kata Greves.
Advertisement