Kapal Pemuda Nusantara 2018, Bekal Spiritual Kunci Sukses Bangsa di Masa Depan

Inilahkegiatan yang dilakukan peserta Kapal Pemuda Nusantara 2018

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Nov 2018, 18:00 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2018, 18:00 WIB
Kapal Pemuda Nusantara 2018
Kegiatan Keagamaan Tidak Lepas dari Rangkaian Perjalanan Peserta Kapal Pemuda Nusantara (KPN) 2018 (Muhammad Radityo Primasmoro/Liputan6.com)

 

Liputan6.com, Jakarta Beragam aktivitas Kapal Pemuda Nusantara (KPN) 2018 tak lepas dari kegiatan keagamaan yang juga ditanamkan oleh para fasilitator. Mulai dari salat berjamaah di Masjid, hingga kebaktian oleh peserta pemeluk Nasrani.

Perwakilan Fasilitator, Hendi Supriansyah Mahyudin (25) mengatakan, kegiatan keagamaan ditanamkan KPN 2018 adalah terbosan baru. Tujuannya untuk menanamkan pengendalian diri lewat hati kepada Maha Kuasa.

"Insya Allah tanpa kontrol dari kita manusia, mereka pun bisa bergerak, artinya hati mereka, spritual mereka tergerak," kata Hendi, fasilitator kegiatan salat berjamaah saat berbincang Liputan6.com, Senin (5/11/2018).

 

Kegiatan Keagamaan

Kapal Pemuda Nusantara 2018
Peserta Kapal Pemuda Nusantara 2018 Menjalankan Aktivitasnya (Muhammad Radityo Priyasmoro/Liputan6.com)

 

Senada, Yunus Wanggai(23) menambahkan, kegiatan spiritual kadang terasa bikin peserta tidak siap. Namun, dengan penerapan secara bertahap dan bekelanjutan, diharapkan peserta dapat menyerap dengan hati sehingga membuka inspirasi sepulang ke provinsi masing-masing.

"Mereka pulang ada di masyarakat, tergerak hati dan mereka mulai melaksanakan ibadah, sehingga menjadi berdampak kegiatan agama ini,?membuat perubahan secara pribadi," kata fasilitator yang mendampingi ibadah Minggu ini.

Sebagai alumni KPN, keduanya berharap dengan kuatnya iman pemuda/i bangsa, kelak Indonesia di masa depan dapat menjadi lebih baik. Memilki kemampuan dan keahlian mumpuni, juga taqwa kepada agama sesuai dengan amalan sila pertama Pancasila.

"APBN digunakan kegiatan ini sangat besar. Makanya kalau hasilnya tidak ada ini istilahnya dalam Islam itu dosa besar, karena pakai duit umat. Jadi adik-adik ini dididik dengan baik dan pulang nanti, minimal bisa bergerak otomatis dengan tulus ikhlas untuk bangsa dan negara," kata Hendi

Penulis : Muhammad Radityo Priyasmoro

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya