Sembelit Tiga Bulan, Pria Sri Lanka Buang Usus Besarnya

Pria ini mengalami sembelit setelah usus besarnya mengalami kondisi bernama "megacolon"

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 22 Jan 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 22 Jan 2019, 09:00 WIB
Kanker Usus Besar
Ilustrasi Foto Kanker Usus Besar dan Sembelit (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria terpaksa membuang ususnya setelahnya mengalami sembelit yang lama. Hal ini ternyata diakibatkan sebuah tumor yang tumbuh di organ tubuhnya tersebut.

Mengutip LAD Bible pada Senin (21/1/2019), pria asal Sri Lanka ini mengalami kondisi yang dikenal sebagai "megacolon". Kondisi tersebut membuat pelebaran usus yang tidak normal dan menyebabkan pertumbuhan benda seperti tumor di lapisan usus yang mempengaruhi pergerakannya.

Seperti dilaporkan Daily Mail, pria 36 tahun ini menderita sembelit selama tiga bulan akibat kondisi itu. Bahkan, hal tersebut menyebar sampai ke lidahnya.

Dia pergi ke Rumah Sakit Nasional Sri Lanka di Kolombo. Para dokter mengatakan bahwa pria itu merasa tidak nyaman. Dia juga mengatakan sulit buang air besar.

"Pasien datang hanya ketika dia mengalami konstipasi absolut dengan distensi perut yang memburuk (mengembung). Dia tidak memiliki ciri-ciri lain dari penyumbatan usus termasuk muntah atau sakit perut yang terkait sembelit," tulis para dokter dalam sebuah laporan kasus.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Membuang usus besar

Ilustrasi BAB (iStock)
Ilustrasi BAB (iStock)

Sinar X mengungkapkan bahwa pasien memiliki usus besar yang melebar hingga berukuran 7 sentimeter. Sementara caecum, kantong yang bertindak sebagai persimpangan antara usus kecil dan besar menjadi 12 sentimeter dari yang seharusnya hanya 9 sentimeter.

Selain itu, gejala juga terlihat pada lidahnya, kelopak mata, hingga bibir yang memanjang. Panjang jari-jarinya juga terlihat tidak biasa. Kondisi ini dikenal sebagai MEN2B.

Para dokter memutuskan untuk membuang usus besar pria tersebut. Beruntunglah, perawatan pria tersebut berhasil dan dia dilaporkan pulih setelah dipasang kantung stoma.

Kasus ini sendiri dilaporkan sangat langka. Hanya mempengaruhi satu dari 600 ribu hingga 4 juta orang. Adapun, kasus ini dipublikasikan di BMJ Case Report.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya