Masker Bedah Biasa Cukup Lindungi Pernapasan dari Kabut Asap Riau

Cukup dengan masker bedah biasa, pernapasan warga terdampak terlindungi dari efek buruk terpapar kabut asap Riau

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 27 Feb 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 27 Feb 2019, 18:00 WIB
Pelajar di Riau dipulangkan dari sekolah karena kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan membahayakan kesehatan
Pelajar di Riau dipulangkan dari sekolah karena kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan membahayakan kesehatan. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Jakarta Adanya kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan gambut di Riau berpotensi menimbulkan bahaya bagi kesehatan masyarakat. Karena itu, warga dihimbau menggunakan masker apabila terpaksa berkegiatan ke luar rumah.

Dokter spesialis paru Erlina Burhan mengatakan, Anda tidak perlu memakai masker dengan jenis tertentu. Dia menyarakan agar masyarakat cukup menggunakan masker bedah atau yang biasa kita temui di apotek atau toko-toko swalayan.

"Tidak perlu masker N95 kalau keadaannya sudah seperti itu. Cukup masker bedah saja," kata Erlina ketika dihubungi Health Liputan6.com pada Rabu (27/2/2019).

Erlina mengatakan dari bahan pembuatnya, masker N95 memang lebih mencegah masuknya udara. Menurut dokter spesialis paru Agus Dwi Susanto, jenis tersebut memang bisa memfiltrasi 95 sampai 99 persen udara. Namun, di sisi lain masker jenis ini tidak terlalu nyaman bagi pemakainya.

"Pengap. Orang tidak akan kuat sampai dua jam," ujar dokter Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan tersebut.

Dia juga menambahkan, dalam pemakaian masker bedah yang benar, bagian yang diletakkan di luar adalah yang berwarna (umumnya berwarna hijau atau biru).

Simak juga video menarik berikut ini:

 


Menggunakan masker kain, bolehkah?

Kebakaran Landa Lahan Gambut di Riau
Suasana lahan gambut yang dilalap api di Pekanbaru, Provinsi Riau, (1/2). Lokasi ini merupakan salah satu dari 73 titik api yang terdeteksi menyebabkan kabut asap di pulau Sumatera. (AFP Photo/Wahyudi)

Selain kedua jenis masker tersebut, orang-orang seringkali juga menggunakan kain untuk menutupi pernapasannya dari debu. Namun, masker jenis ini juga memiliki kekurangan.

"Sebenarnya boleh (menggunakan kain), asal kuat saja dibekap dengan kain dalam jangka waktu lama," kata Erlina menambahkan.

Bukannya melindungi seseorang dari udara kotor, menggunakan kain tebal malah membuat orang kesulitan bernapas.

Erlina sendiri menyarankan masyarakat terdampak kabut asap di Riau agar menghindari berkegiatan di luar ruangan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan agar menjaga pernapasandari udara kotor akibat kebakaran hutan dan lahan gambut.

"Intinya paparan kita dengan asap itu dikurangi. Lebih baik kegiatan di luar ruangan dihindari saja. Tapi kalau terpaksa harus keluar ruangan, pakailah masker," saran Erlina. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya