Pengertian HIV Adalah, Serta Gejala yang Harus Diwaspadai

HIV adalah sebuah virus yang mampu menyebabkan penyakit AIDS.

oleh Heri Setiawan diperbarui 03 Mar 2019, 12:05 WIB
Diterbitkan 03 Mar 2019, 12:05 WIB
Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Human Immunodeficiency Virus atau HIV adalah sebuah virus yang mampu menyebabkan penyakit AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) yang masuk ke dalam tubuhmu. Seseorang dapat terinfeksi penyakit ini dengan cara melakukan hubungan seksual tanpa alat pengaman dengan mereka yang sudah mengidap penyakit ini atau berbagi jarum suntik dengan penderita AIDS.

HIV secara drastis dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh, sehingga memungkinkan penyakit, bakteri, virus, dan infeksi lainnya menyerang tubuhmu. Tidak seperti virus lainnya, tubuhmu tidak bisa menyingkirkan HIV sepenuhnya. Jika sudah terinfeksi HIV, maka kamu akan memiliki virus ini sepanjang hidup.

HIV adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh dengan menghancurkan sel CD4 (sel T). Sel CD4 adalah bagian dari sistem imun yang spesifik bertugas melawan infeksi. Infeksi HIV menyebabkan jumlah sel CD4 turun secara dramatis sehingga sistem imun tubuhmu tidak cukup kuat untuk melawan infeksi.

Akibatnya, jumlah viral load HIV bisa meningkat. Ketika viral load kamu tinggi, itu artinya sistem kekebalan tubuh sudah gagal bekerja melawan HIV dengan baik. Berikut Liputan6.com rangkum tentang pengertian HIV adalah yang harus kamu ketahui, Minggu (3/3/2019).

HIV Belum Ada Obatnya

HIV adalah salah satu penyakit mematikan yang menjadi mimpi buruk umat manusia. Para ilmuwan sudah mencari berbagai cara untuk menyembuhkan para penderita HIV, namun sampai saat ini masih belum ditemukan obatnya. Sebuah studi terbaru pun mengungkapkan satu alasan kenapa tubuh manusia tidak bisa melawan virus HIV.

Protein pada virus HIV adalah pelakunya. Ketika HIV masuk ke dalam tubuh, virus tersebut menghasilkan protein bernama VPU yang langsung menyerang dan menghancurkan protein pertahanan pada sistem imun manusia. Secara normal, protein sistem imun harus bekerja mencegah virus melakukan replikasi dan menyebar dalam tubuh.

Tetapi VPU tersebut mematikan tugas protein sistem imun, sehingga HIV dengan bebas menyerang manusia. Para peneliti menggunakan virus tanpa VPU untuk ditemukan dengan sel sistem imun manusia. Ternyata, sel imun mampu melawan virus seperti keadaan normal pada umumnya.

Pengidap HIV stadium rendah memang mengalami respon yang buruk pada sistem imun mereka. Sehingga adanya penelitian mengenai protein pada virus ini diharapkan bisa bermanfaat untuk penemuan obat HIV yang baru.

Gejala HIV yang Harus Diwaspadai

Gejala HIV terkadang tidak muncul selama beberapa tahun atau bahkan satu dekade setelah terinfeksi. Namun dalam satu atau dua bulan setelah HIV memasuki tubuh, 40 sampai 90 persen ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) akan mengalami gejala seperti flu, yang dikenal sebagai sindrom retroviral akut.

Walaupun penyakit ini mampu menyebabkan gangguan kesehatan yang serius, namun sayangnya gejala awal dari penyakit ini kurang diketahui. Sehingga penyakit ini baru diketahui ketika sudah masuk stadium yang parah. Gejala yang harus kamu ketahui seperti:

1. Demam

Gejala awal dari penyakit HIV adalah berupa demam ringan, sakit tenggorokan, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Hal ini menjadi tanda bahwa virus tersebut telah memasuki aliran darahmu dan merusak kekebalan tubuh.

2. Kelelahan

Ketika virus tersebut telah memasuki tubuhmu, maka mereka akan menyerang sel-sel tubuh yang sehat. Sehingga dapat menyebabkan kelelahan dan kelemahan di dalam tubuhmu.

Respon inflamasi yang dihasilkan oleh sistem kekebalan tubuh dapat menyebabkan kamu merasa lemah dan lesu. Kelelahan dapat menjadi tanda awal dari HIV.

3. Nyeri otot

Nyeri otot ini terjadi sebab terjadi peradangan di kelenjar getah beningmu. Kelenjar getah bening merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh dan dapat meradang ketika terjadi infeksi.

Kelenjar ini biasanya berada di pangkal paha, leher, dan ketiak. Nyeri ini pun dapat menyerang di sendi dan pangkal paha atau lutut.

Gejala HIV yang Harus Diwaspadai

4. Ruam kulit

Sebuah ruam kulit seperti bisul dan jerawat yang tiba-tiba menyerang tubuh juga dapat menjadi tanda awal dari penyakit ini. Penyakit kulit ini terjadi beberapa saat setelah kamu terinfeksi HIV.

Ruam kulit bisa muncul pada awal atau akhir infeksi HIV/AIDS. Gejala awal tampak seperti bisul atau ruam di beberapa bagian tubuh.

5. Perubahan kuku

Tanda lain dari infeksi HIV adalah perubahan kuku, seperti perubahan warna atau penebalan. Hal ini biasanya disebabkan oleh infeksi jamur. Pasien dengan sistem kekebalan tubuh yang menurun akan lebih rentan terhadap infeksi jamur.

6. Berat badan berkurang dan mual

Batuk kering dan turunnya berat badan secara drastis juga merupakan tanda awal penyakit AIDS. Hal ini terjadi karena lagi-lagi disebabkan virus HIV yang mengganggu kesehatan sel tubuh lain. 30% sampai 60% orang yang terinfeksi mengalami mual, muntah, atau diare pada gejala awal HIV.

7. Penurunan berat badan dan berkeringat di malam hari

Penurunan berat badan bisa menjadi tanda infeksi telah meningkat atau akibat diare. ODHA tetap akan kehilangan berat badannya secara drastis meskipun banyak makan. Sebagian orang sering kali berkeringat di malam hari selama tahap awal infeksi HIV.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya