Perannya Dimatikan, Aktor Game of Thrones Kit Harington Sempat Alami Kecemasan

Aktor pemeran Jon Snow dalam Game of Thrones, Kit Harington, mengakui dirinya sempat mengalami kecemasan akibat karakter yang dia mainkan dibunuh di akhir musim

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 22 Mar 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 22 Mar 2019, 17:00 WIB
Benarkah Nasib Jon Snow di Game of Thrones Berakhir?
Aktor Kit Harington di serial Game of Thrones. (HBO)

Liputan6.com, Jakarta Game of Thrones menjadi salah satu serial televisi yang paling dinantikan para penggemar kisah fantasi di seluruh dunia. Ceritanya yang penuh intrik dan tidak tertebak menjadi alasan para penontonnya menantikan kelanjutannya.

Serial yang terkenal brutal dan dipenuh adegan dewasa ini bahkan berpengaruh ke hidup salah seorang aktornya, Kit Harington. Kepada Variety, aktor 32 tahun itu mengungkapkan dirinya sempat pergi ke terapis hanya karena sebuah adegan.

Di musim kelima Game of Thrones, tokoh yang dimainkan Harington, Jon Snow ditikam oleh rekan-rekannya di Night Watch. Meskipun, dia dibangkitkan di musim berikutnya, hal itu mempengaruhi sang aktor di dunia nyata.

Adegan tersebut banyak menimbulkan pertanyaan bagi para penggemarnya. Banyak dari mereka yang bertanya pada Harington, apakah Jon Snow akan kembali di musim berikutnya. Ini membuat suami Rose Leslie itu merasakan kecemasan ketika berada di tengah orang-orang.

"Itu bukan waktu yang sangat baik dalam hidup saya," kata Harington seperti dilansir dari Men's Health pada Kamis (21/3/2019).

"Saya merasa saya harus menjadi orang paling beruntung di dunia padahal, saya merasa sangat rentan." Harington harus menjaga penampilannya ketika orang-orang bertanya: "Apakah Anda mati?"

Simak juga video menarik berikut ini:

 

Melakukan terapi

5 Pemain Game of Thrones Ini Dibayar Rp 3,6 Miliar per Episode
Para pemain Game of Thrones itu adalah Emilia Clarke, Kit Harington, Lena Headey, Nikolaj Coster-Waldau, serta Peter Dinklage.

Hal tersebut membuatnya merasa goyah. Kondisi itu akhirnya memaksa Harington memulai terapinya.

"Itu adalah waktu saat saya memulai terapi dan berbicara pada seseorang. Saya merasa sangat tidak aman dan saya tidak bicara pada siapa pun. Saya harus merasa sangat bersyukur atas apa yang dimiliki, tetapi saya merasa sangat khawatir bagaimana saya bisa bertindak."

Untungnya, kesuksesan yang diraih serial besutan HBO itu terus memuncak di musim berikutnya. Ini membuat kecemasan Harington merasa berkurang.

"Ini seperti sebuah pesta yang terus menjadi lebih menyenangkan dan Anda mencapai titik puncaknya. Anda tidak tahu apa yang bisa ditemukan setelah ini. Anda sadar, tidak ada lagi, dan menyadari bahwa yang apa yang Anda temukan secara lebih, ada dalam pekerjaan daripada kesenangan di sekitarnya," pungkas Harington seperti dikutip dari Sydney Morning Herald.

Game of Thrones menceritakan perebutan tahta Westeros, sementara ada ancaman dari makhluk bernama White Walker yang siap menyerang kapan saja. Serial yang diangkat dari novel karya George R.R. Martin ini sudah mencapai musim terakhirnya yang akan tayang pada bulan April 2019.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya