Ilmuwan Peringatkan Infeksi Jamur Kebal Obat Menyebar ke Seluruh Dunia

Peneliti menemukan bahwa jenis jamur kebal obat ini bisa mematikan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 14 Apr 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 14 Apr 2019, 14:00 WIB
Peneliti Laboratorium
Peneliti peringatkan infeksi jamur kebal obat menyebar ke seluruh dunia (sumber: Istockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Ilmuwan di dunia memperingatkan penyebaran infeksi jamur yang kebal obat. Mereka sendiri tidak yakin darimana makhluk itu berasal.

Jamur tersebut bernama Candida auris atau C. auris. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), secara umum mereka hidup di kulit dan selaput lendir tanpa membahayakan inangnya.

Meski begitu, The New York Times melaporkan kemunculan jamur jenis tersebut yang lebih kebal obat dan bisa menyebabkan infeksi. Melansir Live Science pada Minggu (14/4/2019), mereka bermunculan di seluruh dunia termasuk Inggris, Spanyol, India, Venezuela, hingga Amerika Serikat.

"Itu bermunculan dan sekarang ada di mana-mana," kata Tom Chiller dari CDC.

Ancaman C. auris kebal obat pertama kali diperingatkan CDC pada 2016. Kebanyakan dari jamur ini setidaknya resisten terhadap satu kelas obat antijamur. Bahkan, ada yang kebal terhadap tiga kelas obat yang ada.

Saksikan juga video menarik berikut ini

Mematikan

Jenis data penelitian
Peneliti peringatkan infeksi jamur kebal obat menyebar ke seluruh dunia (sumber: Istockphoto)

Infeksi C. auris sangat mematikan bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah. Mereka biasanya menyebar saat perawatan kesehatan. Beberapa kondisi yang terjadi seperti demam, rasa lelah, dan bisa berakibat fatal apabila sudah menyebar ke darah, otak, atau jantung.

Dilaporkan bahwa jamur ini bertahan di permukaan dan tercatat menyebar dari orang ke orang di beberapa rumah sakit. CDC menemukan, di Amerika Serikat, setidaknya ada 587 laporan kasus.

Tidak jelas apa yang membuat jenis kebal obat ini muncul. Namun, beberapa pakar menduga bahwa penggunaan antibiotik dan antijamur berlebihan membuat mereka beradaptasi menjadi lebih kuat untuk bertahan hidup.

CDC sendiri sedang melakukan penelitian untuk menghentikan penyebarannya. Meski begitu, ini bukan hal yang mudah.

Para petugas di Royal Brompton Hospital, Inggris mencoba membersihkan seluruh ruangan dengan hidrogen peroksida yang membunuh mikroba. Semua bakteri mati kecuali C. auris.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya