Liputan6.com, Jakarta Ahli urologi Agus Rizal Ardy Hariandy Hamid menyampaikan keunggulan biopsi prostat dengan teknologi robotik punya risiko terinfeksi kuman lebih rendah.
Advertisement
"Kalau biopsi tanpa robotik, jarumnya masuk lewat dubur, yang mana melewati jaringan usus. Kemudian baru mencapai prostat," papar Rizal dalam konferensi pers di RS Cipto Mangunkusumo Kencana, Jakarta, ditulis Selasa (6/8/2019).
Saat melewati area usus, jarum bisa membawa kuman. Dalam hal ini memindahkan kuman masuk ke prostat.
"Cara ini yang berisiko pasien mengalami infeksi setelah biopsi prostat. Kalau menggunakan robotik, jarum masuk lewat selangkangan langsung ke prostat. Risiko infeksi juga lebih kecil," lanjut Rizal.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Mudah Bergerak
Target pengambilan sampel prostat menjadi lebih akurat dengan robotik. Berbeda dengan menggunakan tangan biasa.
"Kalau pakai tangan stabil, 5 menit saja, kita bisa enggak stabil. Kita megang alat saja ya bisa bergerak ke mana-mana. Bisa enggak fokus ke area yang harus diambil," Rizal menekankan.
Jika menggunakan robotik, titik sampel prostat yang akan diambil bisa langsung mengarah secara tepat. Artinya, penentuan titik yang ditargetkan tidak akan mengganggu fungsi area lain.
"Robotik nanti bergerak sendiri sesuai titik yang ditargetkan. Dengan robotik, deteksi prostat, apakah positif atau tidak pasien kena kanker prostat bisa dideteksi akurat," ujar dokter yang berpraktik di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Advertisement