Kemendes: Dana Desa Boleh Dimanfaatkan untuk Atasi Masalah Gizi

Sekjen Kemendes Anwar Sanusi bicara soal pemanfaatan dana desa di bidang kesehatan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 07 Agu 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2019, 12:00 WIB
Kemendes
Ditemui di Jakarta, Selasa (6/8/2019), Sekjen Kemendes Anwar Sanusi menyampaikan, dana desa bisa juga dimanfaatkan untuk pembangunan bidang kesehatan. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Liputan6.com, Jakarta Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Tertinggal dan Transmigrasi (Sekjen Kemendes) Anwar Sanusi menegaskan dana desa boleh dimanfaatkan untuk pembangunan di bidang kesehatan. Salah satunya untuk mengatasi gizi buruk.

"Dana desa boleh dipergunakan dalam bidang kesehatan. Misalnya mengatasi problem (masalah) gizi buruk. Ya, itu boleh saja kok," kata Anwar dalam acara 'Pertemuan Koordinasi Tim Nusantara Sehat Batch 9, 10, 11 di Jakarta pada Selasa (6/8/2019) malam. 

Di bidang kesehatan, dana desa boleh untuk mendukung ketersediaan ambulans dan kegiatan sosialisasi untuk meningkatkan kader kesehatan. Pemanfaatan dana desa bertujuan mendukung pembangunan desa, baik fasilitas dan sarana prasarana lain.

"Yang pasti, dana desa yang disalurkan diperuntukkan untuk membangun infrastruktur dan meningkatan pemberdayaan masyarakat, termasuk dalam bidang kesehatan," lanjut Anwar.

 

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Bangun Posyandu

Membangun SDM Melalui Kesehatan Ibu dan Anak
Warga saat mengikuti pemeriksaan rutin kesehatan bayi dan balita di Posyandu Ria Balita, Cipinang, Jakarta, Selasa (16/7/2019).(merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Penyaluran dana desa ini sudah dilakukan sejak 2015 sampai sekarang. Upaya penyaluran dana desa mempertimbangkan kondisi desa sesuai tingkatannnya, termasuk yang terpencil dengan kategori tingkat kemiskinan tinggi.

"Kesehatan punya problematika, seperti stunting. Jadi, bagaimana dana desa bisa dipersiapkan mendukung sarana dan prasarana mengatasi hal tersebut. Dengan menggunakan dana desa, posyandu bisa didirikan," Anwar melanjutkan.

Posyandu termasuk instrumen penting memperbaiki kualitas kesehatan ditingkat desa. Lebih dari 24.000 posyandu sudah didirikan Kemendes.

"Kami menggagas juga nih kepada Bu Menteri Kesehatan (Nila Moeloek) untuk meng-upgrade fungsi posyandu supaya posyandu tidak hanya fokus menangani bayi dan balita saja," ujar Anwar dalam acara yang juga dihadiri Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek. 

Embung untuk Pelihara Ikan

Embung Doho Wonogiri
Sejumlah pejabat dari Coca-Cola Foundation, Yayasan Obor Tani, Pemkab Wonogiri sedang berbincang di pinggir Embung Doho.(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Anwar mencontohkan, embung yang dibangun untuk menampung air hujan demi mengatasi kekeringan bisa dimanfaatkan memelihara ikan. Upaya ini dapat meningkatkan nutrisi pangan hewani bagi masyarakat setempat.

"Jadi, embung bukan hanya dipergunakan ketersediaan air tapi bisa juga embung perikanan. Benih ikan ditampung di embung. Nanti kan panen ikan. Ini bisa meningkatkan nutrisi, yang mengarah kepada perbaikan kesehatan masyarakat desa," paparnya.

Hingga saat ini, dana desa juga lebih banyak digunakan membangun akses jalan desa. Data Kemendes mencatat, jalan desa yang dibangun dari dana desa sebanyak 191.000 km.

Yang menjadi tantangan sekarang soal jalan penghubung desa yang menghubungkan antar wilayah. 

"Ini tantangan di daerah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal). Tapi yang pasti dana desa setiap tahun yang disalurkan tidak pernah turun. Pemerintahan Pak Jokowi (Joko Widodo) ke depannya akan menjanjikan dana desa yang lebih besar lagi," tambah Anwar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya