Pemprov Bali Lakukan Inovasi Kreatif untuk Siapkan Lansia Sehat dan Bahagia

Pemerintah Provinsi Bali berupaya wujudkan lansia sehat dan bahagia dengan melakukan inovasi kreatif.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 09 Agu 2019, 06:01 WIB
Diterbitkan 09 Agu 2019, 06:01 WIB
Ilustrasi lansia (iStock)
Pemrov Bali wujudkan lansia yang sehat dan bahagia. (iStock)

Liputan6.com, Bali Pemerintah Provinsi Bali melakukan inovasi kesehatan demi mewujudkan lanjut usia (lansia) yang sehat dan mandiri. Inovasi ini dilakukan terkait peningkatan usia harapan hidup penduduk Bali.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Bali, usia harapan hidup penduduk Bali pun terus meningkat. Dari Usia Harapan Hidup (UHH) 70,72 tahun pada tahun 2010, menjadi 73,35 tahun pada 2017. 

"Meningkatnya jumlah lansia menjadi tantangan bagi kita semua agar dapat mempersiapkan lansia yang sehat dan mandiri. Nantinya tidak menjadi beban bagi masyarakat maupun negara. Nah, justru para lansia ini menjadi aset sumber daya manusia yang potensial," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali Ketut Suarjaya kepada Health Liputan6.com melalui keterangan tertulis, ditulis Kamis (8/8/2019).

Pemerintah Daerah Provinsi Bali juga telah mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda) Lansia Nomor 11 tahun 2018 Tentang Kesejahteraan Lansia. Isi perda dalam bidang kesehatan meliputi pemberian kemudahan pelayanan kesehatan secara terpadu kepada lansia.

Bentuk pelayanan kesehatan lansia, yakni penyelenggaraan pelayanan lansia di puskesmas berupa penyediaan loket lansia, penyediaan ruang khusus lansia, dan penyediaan tenaga kesehatan sesuai kompetensi.

"Ada juga penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah sakit yang meliputi penyediaan loket lansia, penyediaan ruang khusus lansia, dan penyediaan tenaga kesehatan sesuai standar kelas rumah sakit. Dengan adanya perda ini, kami mengajak masyarakat untuk mewujudkan lansia yang sehat, mandiri, aktif dan produktif dari Bali untuk Indonesia," lanjut Suarjaya.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Kembangkan Program Inovatif

Ilustrasi Orang Tua (iStockphoto)
Perawatan lansia agar bahagia di masa tua. (Ilustrasi Lansia/iStockphoto)

Dinas Kesehatan Provinsi Bali melakukan berbagai upaya kesehatan yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif dalam membina pelayanan lansia. Serangkaian pendekatan yang tepat, terkoordinasi, terpadu secara teknis, dan manajerial dilakukan.

Upaya ini diharapkan para lansia dapat menikmati masa tua yang bahagia dan berguna.  Adapun rencana pengembangan program selanjutnya, sebagai berikut:

  1. Pengembangan dan penguatan pelayanan dasar melalui pengembangan puskesmas yang menyelenggarakan pelayanan Santun Lansia
  2. Pengembangan pelayanan rujukan di rumah sakit melalui RS yang mempunyai pelayanan geriatri
  3. Peningkatan pelayanan Home Care yang terintegrasi dalam perawatan kesehatan masyarakat
  4. Pengembangan pelayanan Long Term Care
  5. Peningkatan pelaksanaan kegiatan di Posyandu Lansia
  6. Peningkatan pemberdayaan lansia dalam keluarga/masyarakat
  7. Peningkatan pelayanan integrasi dengan lintas program
  8. Peningkatan kemitraan dengan lintas sektor, tokoh masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat, swasta, dan sebagainya

 

Aktifkan Gerakan PKK

Ilustrasi lansia bahagia
Gerakan PKK untuk mendorong kesehatan lansia. (iStock)

Pelayanan lansia secara maksimal pun diupayakan melalui keaktifan gerakan PKK. Gerakan PKK di Bali berfokus mendukung kesehatan, termasuk lansia.

"Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali selalu mendukung dan mendorong aparatur Desa untuk mengadakan kegiatan produktif bagi para lansia. Contohnya, membentuk atau mengoptimalkan posyandu lansia, mengaktifkan senam lansia, melaksanakan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk lansia," Suarjaya menerangkan.

Gerakan PKK juga memberikan kacamata gratis, pemberian makanan tambahan untuk lansia, dan mengoptimalkan keterampilan para lansia. Agar lansia hidup nyaman, gerakan PKK juga mendorong dan mengembangkan kawasan rumah lanjut usia.

Kemudian mengingat tingkat kehidupan lanjut usia ada yang kurang beruntung, miskin dan terlantar, maka perlu dibentuk kelompok- kelompok lansia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya