Liputan6.com, Jakarta Amandel (tonsil) berfungsi untuk melawan masuknya kuman yang berusaha menyerang tubuh. Namun, amandel bisa membengkak dan menimbulkan rasa sakit. Amandel yang membengkak dikenal dengan tonsillitis, dan kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak.
“Banyak penyebab terjadinya pembengkakan amandel. Ini hampir selalu terkait dengan beberapa jenis peradangan oleh virus, infeksi, alergi,” ucap Profesor Otolaringologi Klinis di New York Medical College, Amerika Serikat, Craig Zalvan.
Baca Juga
Berikut penyebab amandel membengkak dan apa yang harus Anda lakukan seperti dilansir Prevention, Selasa (27/8/2019).
Advertisement
1. Virus
Infeksi yang disebabkan oleh virus sangat umum terjadi. Terdapat beberapa jenis virus yang dapat mempengaruhi amandel dan memicu terjadinya pembengkakan seperti influenza, adenovirus, Epstein-Barr, herpes simplex.
Tonsilitis yang disebabkan oleh virus biasa akan hilang rata-rata 10 hari. Ketika tubuh Anda sedang melawan virus, hal terbaik yang dapat Anda lakukan adalah mengonsumsi banyak cairan, menggunakan obat kumur, dan obat acetaminophen atau ibuprofen.
2. Radang tenggorokan
“Meskipun tidak umum terjadi pada orang dewasa, radang tenggorokan adalah infeksi bakteri yang dapat menyebabkan pembengkakan amandel dan peradangan,” ucap Zalvan.
Selain menyebabkan kesulitan menelan, Anda mungkin juga mengalami bau mulut dan kesulitan membuka mulut. Jika tidak diobati, tonsilitis bakteri dapat menyebabkan infeksi yang lebih parah.
“Infeksi ini mungkin memerlukan antibiotic intravena,” ucap Brad DeSilva, dokter spesialis Telinga Hidung Tenggorokan dari The Ohio State University Wexner Medical Center, AS.
3. Amandel perlu dibersihkan
Selain mengalami pembengkakan, sensasi penuh di tenggorokan mungkin disebabkan oleh batu amandel. “Bintik-bintik kuning-putih yang muncul biasanya merupakan hasil dari partikel makanan yang menumpuk di celah-celah amandel,” ucap DeSilva.
Kondisi ini menyebabkan bakteri tumbuh, bengkak, dan ketidaknyamanan. DeSilva menambahkan, berkumur dengan air garam dapat membantu menghilangkan bintik-bintik itu.
4. Asam lambung
Ketika asam lambung naik dan masuk ke tenggorokan dapat menyebabkan amandel membengkak dan sakit. Anda juga akan mengalami kesulitan menelan atau batuk yang tidak berhenti.
“Hindari faktor-faktor yang dapat memperburuk seperti makanan dan minuman yang asam atau pedas, kafein, dan alkohol,” ucap Clare Morrison, dokter umum dan penasihat medis di MedExpress, Inggris.
5. Alergi
Alergen, debu, dan polusi dapat menyebabkan iritasi dan peradangan di tenggorokan tetapi biasanya tidak memengaruhi amandel yang signifikan. Namun, iritan ini dapat menyebar bersama alergi dan sinusitis seseorang, dan memicu peradangan di saluran pernapasan, paru-paru, dan kerongkongan, yang menyebabkan amandel bengkak.
Advertisement
6. Gejala Penyakit Menular Seksual
Sifilis dan gonore dapat menyebar di daerah seperti tenggorokan. Sifilis biasanya muncul sebagai luka pada tahap awal, yang disebut Chancroid. Luka ini dapat muncul di bagian belakang tenggorokan dan menyebabkan pembengkakan.
Sedangkan gejala gonore lebih halus, yakni rasa sakit di mulut dan panas di tenggorokan.
7. Tanda kanker
Kanker amandel hampir selalu terkonsentrasi pada satu sisi, dan dapat hadir dengan pembengkakan dan rasa sakit tanpa gejala lain. Penyebab paling umum kanker amandel adalah merokok dan alkohol. Sekarang, penyakit ini lebih sering disebabkan oleh human papilloma virus (HPV).
Amandel yang membengkak juga dapat timbul akibat limfoma atau kanker sistem kekebalan tumbuh. “Bisa muncul pada satu sisi atau dua sisi. Seringkali dengan benjolan di kelenjar getah bening, leher, ketiak, atau selangkangan,” ucap Zalvan.
Penulis: Diviya Agatha