Menkes Nila Singgung Orangtua yang Bawakan Bekal Anak Nasi dengan Mi

Menkes Nila mengingatkan pentingnya asupan gizi sehat dan seimbang. Namun, ia masih melihat orangtua yang membekali makanan anak sekolah yakni nasi dengan mi.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Sep 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 21 Sep 2019, 11:00 WIB
Menteri Kesehatan Nila Moeloek saat di Puncak Perayaan Pekan ASI Sedunia 2019. (Foto: Kementerian Kesehatan RI)
Menteri Kesehatan Nila Moeloek (Foto: Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek dalam banyak kesempatan mengingatkan pentingnya asupan gizi sehat dan seimbang. Namun, Nila masih kerap melihat orangtua membekali makanan anak ke sekolah dengan asupan terlalu banyak karbohidrat yakni nasi disandingkan dengan mi.

"Saya pernah lihat di sekolah, saya tanya pada orangtua apakah anak-anak suka sarapan pagi atau tidak, mereka jawab suka," kata Nila. 

"Waktu saya lihat isi bekalnya ternyata nasi dan mie goreng," lanjut Nila dalam Sosialisasi Kebijakan Kementerian Kesehatan terkait Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) di Jakarta, Jumat (20/9/2019).

Padahal, nasi dan mie goreng mengandung kalori dan karbohidrat yang tinggi. Mencampurkan kedua menu tersebut bukan pilihan yang tepat karena bisa menyebabkan kegemukan maupun obesitas.

"Obesitas sebenarnya dapat kita cegah sebelum muncul. Terdapat tiga faktor yang memicu timbulnya obesitas yaitu masakan rumahan, restoran, dan cara bagaimana makanan tersebut diolah," ucap Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Upaya Kesehatan Masyarakat (Balitbangkes), Doddy Izwardy di kesempatan yang sama.

Doddy menambahkan, tiga faktor tersebut dapat ditentukan berdasarkan tiga kandungan di dalamnya yakni garam, gula, lemak. Apabila makanan dengan ketiga kandungan ini diberikan terus menerus, maka anak bisa cenderung menolak diberikan buah atau sayur.

Hasil Riskesdas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tahun 2018 yang menunjukkan 95,9 persen orang Indonesia tidak menyukai buah dan sayur.

"Kita kan harus makan yang baik, segar, sehat, baik. Tapi ternyata orang di negara kita ini malah 95 persen gak suka sayur," tambah Nila lagi.

Konsep Isi Piringku

Isi Piringku
Sosialisasi kampanye 'Isi Piringku' yang digencarkan Kementerian Kesehatan RI juga merambah situs anak remaja. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Kemenkes mengajak seluruh masyarakat untuk mengubah pola makan sehari-hari agar menjadi lebih sehat dan seimbang. Caranya dengan menerapkan konsep Isi Piringku.

"Piring makanan yang ideal dan sehat seharusnya berisi 1/2 piring buah dan sayur, 1/2 piring lagi berisi 1/3 lauk pauk, dan 2/3 makanan pokok," ucap Nila.

Bagi balita dan usia sekolah, konsumsi buah dan sayur idealnya adalah 300 hingga 400 gram perhari. Sedangkan untuk remaja dan dewasa, konsumsi buah dan sayur yang dibutuhkan adalah 400 hingga 600 gram perhari.

 

Penulis: Diviya Agatha

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya