Ini Alasan Anjing yang Kena Rabies Jadi Lebih Agresif

Biasanya anjing yang didiagnosis rabies lebih agresif.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 29 Sep 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 29 Sep 2019, 17:00 WIB
Hari Bebas Rabies Internasional, Sudin KPKP Jakarta Timur Vaksinasi Hewan Gratis
Warga antre saat akan melakukan vaksin terhadap anjing peliharaannya di perumahan Jakarta Timur, Rabu (3/10). Sampai September 2018 Jakarta Timur telah melakukan vaksinasi terhadap 95 persen hewan dari target 5.600 ekor. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Rabies menjadi salah satu penyakit yang masih menjadi masalah di Indonesia. Bagi para pemilik hewan peliharaan seperti anjing, tentu ini menjadi sesuatu yang mengkhawatirkan.

Maka dari itu, tidak ada salahnya bagi para pemilik anjing untuk mengetahui mengenai gejala rabies apabila sudah dialami hewan peliharaannya.

Dian Novita Wijayanti, dokter hewan Animal Clinic Jakarta mengatakan bahwa ada beberapa gejala yang patut diwaspadai sebagai rabies pada hewan peliharaan.

Beberapa kondisi yang paling sederhana adalah adanya perilaku tak biasa seperti cemas dan ketakutan pada air atau cahaya.

"Dan biasanya karena ketakutan ini, dia lebih bersifat menyerang," kata Dian pada Health Liputan6.com ditemui di Jakarta, Minggu (29/9/2019).

Dian mengatakan bahwa virus rabies menyerang otak dari hewan. Itulah mengapa mereka mengalami perubahan sikap dari biasanya.

"Jadi kenapa terjadi perubahan perilaku karena otaknya duluan yang diserang virus rabies," kata Dian menambahkan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Menarik Berikut Ini


Vaksinasi Rabies

Melihat Lucunya Hewan Peliharaan Diberi Microchip
Warga bersama hewan peliharaannya menunjukkan tanda pengenal usai pemasangan microchip di Kawasan Kemang, Jakarta, Sabtu (6/10). Sosialisasi pemasangan Microchip ini sekaligus memperingati Hari Rabies Sedunia. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Maka dari itu, vaksinasi menjadi sangat penting untuk diberikan pada seekor anjing. Dian mengatakan bahwa tidak ada gaya hidup atau makanan yang bisa mencegah hewan peliharaan terkena rabies selain menggunakan vaksin.

"Gaya hidup sebagus apapun kalau tidak divaksin tidak akan berpengaruh. Jadi satu-satunya pencegahan rabies adalah vaksinasi," kata Dian menegaskan.

Rabies sendiri bisa ditularkan dari air liur anjing lewat gigitan. Jika korban terluka, virus bisa masuk ke dalam tubuh.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya