Mengeluh Sakit Punggung, Dokter Temukan Gumpalan Darah di Paru Pria Inggris

Seorang pria di London mengeluarkan gumpalan darah sepanjang 20 cm usai terbatuk di rumah sakit

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 13 Nov 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 13 Nov 2019, 15:00 WIB
Ilustrasi darah
Ilustrasi darah. (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Seorang pria di London, Inggris meninggal dunia usai pergi ke dokter dengan keluhan sakit punggung, demam, dan ditemukan gumpalan darah sepanjang 7,8 inci (sekitar 20 sentimeter) dari paru.

Dalam catatan dokter di BMJ Case Reports, gumpalan darah itu dikeluarkan dari tabung pernapasan pasien 64 tahun tersebut. Gumpalan tersebut juga masih membentuk saluran pernapasan ketika keluar ke tabung bantuan pasien.

Dokter Charles Coughlan, penulis dari Imperial College Healthcare mengatakan bahwa pria ini datang dengan tekanan darah yang sangat rendah. Pemindaian menunjukkan adanya emboli paru dan peningkatan cairan di paru.

Ketika para dokter mencoba mengeluarkan cairan tersebut, pria 36 tahun ini mengalami batuk darah. Pemeriksaan menunjukkan adanya gumpalan darah berukuran besar dalam tabung pernapasan pasien.

"Meski telah dilakukan berbagai percobaan, ini tidak bisa diangkat dengan penyedotan," kata Coughlan seperti dikutip dari New York Post pada Rabu (13/11/2019).

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Menderita Penyakit Lain

Gumpalan darah dikeluarkan oleh seorang pria di London, Inggris (Tangkapan Layar New York Post/BMJ Case Report)
Gumpalan darah dikeluarkan oleh seorang pria di London, Inggris (Tangkapan Layar New York Post/BMJ Case Report)

Gumpalan darah yang membeku bisa dikeluarkan setelah dokter membius pasien.

"Pemeriksaan terhadap benda itu menunjukkan bahwa kondisi tersebut sudah lama dan terbentuk sejak lama," kata Coughlan.

Napasnya sempat pulih sesaat namun penyakit yang telah dideritanya membuat kondisi pria itu semakin buruk.

Pemeriksaan menunjukkan bahwa pasien pernah melakukan penggantian katup jantung, serta menderita kanker usus, syok septik, infeksi staph, serta ditemukan Staphylococcus aureus yang resisten metisilin di otot jantungnya.

Dokter pun menyatakan perawatan lanjutan akan sia-sia. Keluarganya pun sepakat untuk memutuskan bantuan hidup dan pria ini akhirnya meninggal dunia.

Dikutip dari The Sun, Coughlan mengatakan bahwa penyebab umum dari kondisi itu biasanya termasuk penggunaan obat, infeksi, penyakit autoimun dan tumor.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya