Libur Tahun Baru 2020 ke Pesisir Banten dan Lampung, Cek Lokasi Aman

Ingin habiskan libur Tahun Baru 2020 ke pesisir Banten dan Lampung, perhatikan lokasi aman yang dikunjungi.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 31 Des 2019, 16:14 WIB
Diterbitkan 31 Des 2019, 16:14 WIB
Wisata Pantai Anyer
Wisatawan selalu waspada bila ingin menghabiskan libur Tahun Baru 2020 di pesisir Banten dan Lampung. Sumber: iStockphoto

Liputan6.com, Jakarta Jika ingin menghabiskan libur panjang Tahun Baru 2020 ke pesisir Banten dan Lampung, Anda tetap harus mematuhi lokasi aman yang dikunjungi. Apalagi lokasi itu berdekatan dengan keberadaan Anak Gunung Krakatau (AGK).

Hal itu perlu diperhatikan demi keselamatan, kenyamanan, dan keamanan selama liburan Tahun Baru 2020. Berdasarkan laporan yang diperoleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Anak Gunung Krakatau mengalami erupsi dengan tinggi kolom abu teramati kira-kira 1.000 meter di atas puncak (sekitar 1,157 m di atas permukaan laut).

Di penghujung 2019 dan jelang Tahun Baru 2020, saat ini Anak Gunung Krakatau berada pada Status Level II (Waspada).

"Laporan itu sudah kami terima sejak Senin (30/12/2019) dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG). Rekomendasinya wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo melalui keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com, Selasa (31/12/2019).  

"Diimbau bagi wisatawan yang akan berlibur ke pantai di sekitar Banten dan Lampung harap mematuhi anjuran PVMBG di atas. Wilayah sekitar pantai yang berjarak lebih dari 2 km dari AGK dinyatakan aman untuk dikunjungi. Namun tetap harus selalu waspada dan mengikuti informasi dari PVMBG, BMKG, BPBD, dan BNPB."

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Selalu Siaga

Pantai Anyer
Wisatawan memadati salah satu pantai di kawasan Anyer, Banten saat libur Lebaran 2019. (Yandhi Deslatama)

Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono menyampaikan, di Selat Sunda sudah mengoperasikan 12 sensor seismik demi info gempa dan peringatan tsunami dengan cepat. 

Ada juga 4 radar tsunami dan 7 water level untuk deteksi tsunami.

"Ditambah 8 tide gauge oleh Badan Informasi Geospasial, 2 waterlevel ISDL oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, dan 1 Buoy oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi," jelas Daryono.

"Untuk setingkat kawasan lokal Selat Sunda, sistem mitigasi yang dibangun termasuk paling lengkap. Tidak saja di Indonesia, tetapi di dunia. Upaya ini demi keamanan dan keselamatan masyarakat di Banten dan Lampung, khususnya mereka yang tinggal dan punya usaha, serta pariwisata di sepanjang tepian pesisir Selat Sunda."

BMKG juga mengimbau jika berlibur ke kawasan Pesisir Banten dan Lampung, wisatawan tetap tenang dan selalu siaga serta mengikuti informasi dari otoritas resmi.

Kenali ancamannya, siapkan strateginya, dan temukan solusinya. 

"Kita budayakan mengecek potensi bencana di manapun berada, agar selalu siap untuk selamat dan menjadi budaya sadar bencana," tutup Daryono.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya