Korban Banjir dan Longsor Lebak Butuh Bantuan Makanan Bayi

Korban banjir dan longsor Lebak Banten masih membutuhkan bantuan makanan bayi.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 07 Jan 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 07 Jan 2020, 10:00 WIB
Banjir Bandang Lebak Banten
Evakuasi hanya mengandalkan perahu karet yang diikat ke sebuah tali, lalu ditarik oleh warga di tengah derasnya aliran Sungai Ciberang, di Kecamatan Sajira, Kabupaten Lebak, Banten. (Liputan6.com/ Yandhi Deslatama)

Liputan6.com, Jakarta Korban banjir dan longsor Lebak, Banten sangat membutuhkan bantuan makanan bayi. Keperluan bayi lain seperti popok sekali pakai juga dibutuhkan.

"Untuk kebutuhan mendesak korban banjir longsor Lebak, ada keperluan bayi, seperti makanan bayi dan pampers. Masih butuh juga makanan siap saji, terpal, tenda, dan lampu penerangan (light tower)," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Agus Wibowo, dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com pada Senin (6/1/2020) sore.

Upaya pendirian pos lapangan di beberapa titik dekat desa terdampak banjir longsor Lebak guna percepatan penanganan sudah dilakukan.

"Sudah ada pendataan dan pelayanan kesehatan dari dinas kesehatan di pos pengungsian dan masyarakat terdampak," lanjut Agus.

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Tetapkan Status Siaga

Banjir Bandang Dan Longsor Di Kabupaten Lebak
Lokasi bencana masih kerap terjadi longsor susulan meski dalam skala kecil. (Foto: Merdeka)

Bupati Lebak menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana Banjir Bandang dan Tanah Longsor Kabupaten Lebak selama 14 hari. Hal ini terhitung pada 1 sampai 14 Januari 2020.

Pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi di pos pengungsian (pangan, papan, sanitasi, dan air bersih) sudah diupayakan. Akses yang terputus mulai dibuka.

"Pembukaan akses yang terputus terus dilakukan menggunakan alat berat dan tenaga manual oleh TNI, Polri, dan relawan," Agus menerangkan.

Saat ini fokus penangan pada pemenuhan kebutuhan dasar pengungsi, pembukaan akses jalan dan wilayah terisolasi. Lalu, pembuatan jalan darurat dengan alat berat maupun tenaga manual guna proses percepatan penanganan.

Satu Desa Terisolasi

Banjir Bandang Lebak Banten
Proses evakuasi terhadap sekitar 1.500 warga terdampak banjir bandang Lebak Banten, dengan menggunakan perahu karet menyeberangi arus deras Sungai Ciberang. (Liputan6.com/ Yandhi Deslatama)

Dalam penanganan banjir dan longsor Lebak, sampai saat ini masih ada satu desa terisolasi. Akses ke sana harus menempuh jalam kaki.

"Desa yang terisolir itu Desa Lebaksitu, Kecamatan Lebakgedong. Hanya bisa jalan kaki, belum bisa dilalui kendaraan roda 2 maupun 4," Agus menambahkan.

"Pemenuhan kebutuhan masyarakat di desa terisolir (estimasi sekitar 1.000 jiwa) diambil dari desa tetangga dengan menempuh perjalanan 2 jam jalan kaki)."

Kendala penanganan di Lebak, jaringan listrik di beberapa titik masih padam, jaringan air bersih terganggu, serta akses jalan dan cuaca yang kurang mendukung. Kondisi tersebut menyebabkan jalanan licin. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya