3 Faktor Penyebab Seseorang Jadi Pelaku Kekerasan Seksual

Seseorang berpotensi sebagai pelaku kekerasan seksual bisa dilihat dari faktor-faktor risiko yang ada pada dalam dirinya.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Jan 2020, 19:00 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2020, 19:00 WIB
Ilustrasi Kekerasan Seksual 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)
Ilustrasi Kekerasan Seksual 2 (Liputan6.com/M.Iqbal)

Liputan6.com, Jakarta Kekerasan seksual bisa saja terjadi karena faktor-faktor risiko yang bisa ditemukan di tiap-tiap individu, entah ia menjadi korban atau pelaku. Lalu, seperti apa saja faktor-faktor risiko tersebut?

Berikut merupakan faktor-faktor risiko yang dapat menyebabkan seseorang menjadi pelaku kekerasan seksual :

1. Keterampilan sosial yang buruk

Orang akan cenderung memiliki risiko menjadi pelaku ketika ia berketerampilan sosial yang buruk. Ia tidak bisa mengembangkan relasi sosial, sehingga memiliki hubungan yang tegang dengan orang dewasa lainnya.

2. Perasaan tidak berdaya

Perasaan tidak berdaya berkaitan dengan keterampilan sosial yang buruk. 

"Jika orang tersebut memiliki perasaan tidak berdaya, biasanya juga memiliki hubungan yang tidak memuaskan dengan orang dewasa lainnya," kata dokter Gina Anindyajati, SpKJ saat ditemui di Gedung IMERI Jakarta pada Jumat (10/1/2020).

Ketika seseorang menjalani hubungan yang penuh dengan ketegangan, maka ia tidak pernah merasa puas dengan hubungan tersebut. Selalu akan merasa cemas, tidak aman, terganggu dengan hubungan tersebut, sehingga tidak akan pernah tercapai kepuasaan dalam hubungan tersebut.

3. Masalah seksual

"Masalah seksual ini seperti ereksi, ejakulasi dini. Itu akan meningkatkan risiko seseorang untuk menjadi pelaku kekerasan seksual," kata dokter Gina.

Faktor-faktor risiko lainnya yaitu seperti hubungan yang tegang dengan orang dewasa, kerentanan dalam hal maskulinitas, harga diri rendah, perasaan terhina, kesepian, dan masalah keterikatan emosional.

Simak Video Menarik Berikut Ini:


Kesempatan Juga Salah Satu Faktor Penyebab

Bullying Penindasan dan Kekerasan
Ilustrasi Foto Bullying (iStockphoto)

Namun, perlu digaris bawahi bahwa seseorang yang memiliki ciri-ciri risiko seperti yang telah disebutkan bukan berarti orang tersebut sudah pasti sebagai pelaku kekerasan seksual. Itu semua hanyalah risiko, kemungkinannya. 

"Apakah pasti? belum tentu," tambah dokter Gina.

Banyak hal lainnya yang kemudian menjadikan seseorang dapat menjadi pelaku kekerasan seksual. 

Dokter Gina menuturkan bahwa risiko memang ada, tetapi apabila kesempatan tidak ada, kekerasan juga tidak akan terjadi.

"Jadi itu yang harus kita lihat. Apakah itu memiliki risiko? Kesempatannya ada atau tidak? Bisa dicegah atau diminimalisir tidak? Itu yang kemudian kita lakukan sebagai bagian dari masyarakat untuk menilainya," kata dokter Gina.

Penulis : Vina Muthi A.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya