RSPI Sulianti Saroso Bentuk Tim Khusus Siaga Hadapi Virus Corona

Direktur Medik dan Perawatan RSPI Sulianti Saroso Diany Kusumawardhani mengungkapkan, pihaknya sejauh ini siap siaga menghadapi virus corona.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 24 Jan 2020, 19:38 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2020, 19:38 WIB
Menkes Nila Moeloek saat di RSPI Sulianti Saroso
Sejumlah pasien menunggu di RSPI Prof Dr Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (11/11). Di RSPI Sulianti Saroso ada 33 orang pasien yang secara klinis dicurigai difteri dan mendapat perawatan intensif di ruang isolasi. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit Penyakit Infeksi (RSPI) Sulianti Saroso, Jakarta Utara merupakan salah satu rumah sakit yang selalu siap menerima rujukan penyakit infeksi, termasuk virus corona.

Direktur Medik dan Perawatan RSPI Sulianti Saroso Diany Kusumawardhani mengungkapkan, pihaknya sejauh ini siap siaga menghadapi virus corona.

"Kami sudah siap menghadapi virus corona. Kami punya dokter spesialis, termasuk spesialis infeksi. Kemudian kami punya ruang-ruang isolasi, baik isolasi khusus ketat atau isolasi lainnya," ungkap Diany di RSPI Sulianti Saroso, Jumat (24/1/2020), dari keterangan yang diperoleh Health Liputan6.com.

"Kami juga punya fasilitas laboratorium, radiologi, dan lainnya untuk menunjang diagnostik pasien-pasien yang terinfeksi."

Untuk penanganan segala macam infeksi, RSPI Sulianti Saroso punya kelompok kerja (pokja). Ketika kondisi darurat terjadi, pokja langsung cepat tanggap.

"Kami punya pokja untuk infeksi emergency khusus. Jadi, kalau setiap kali ada kasus infeksi emergency apapun juga, pokja ini akan bekerja," Diany menerangkan.

"Dan kami memang sudah biasa menangani kasus infeksi, terlebih lagi sudah punya tim khusus dan terlatih sejak awal."

Jika ada pasien dari rumah sakit lain yang mengalami gejala mirip virus corona Wuhan, seperti demam dan sesak napas dapat dirujuk ke RSPI Sulianti Saroso.

"Intinya kalau memenuhi kriteria gejala penyakit tersebut, maka pasien bisa dirujuk ke tempat kami dari manapun. Termasuk kalau ada masyarakat yang merasakan gejala dengan kriteria ingin memastikan, apakah terpapar virus corona atau tidak," jelas Diany.

"Bisa kok datang ke tempat kami. Kami akan lakukan pemeriksaan sesuai dengan gejala yang dikeluhkan."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak video menarik berikut ini:


Jumlah kasus terus bertambah

Cegah Penyebaran Virus Corona, Stasiun Kereta di China Disemprot Cairan Disinfektan
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Stasiun Kereta Api Yingtan di Nanchang di Provinsi Jiangxi Tengah, China (22/1/2020). Penyemprotan dilakukan untuk mencegah virus corona menyebar ke kota lain. (AFP Photo/STR)

Sebelumnya, Singapura melaporkan satu kasus positif virus corona. Siang ini (24/1), ada dua lagi kasus baru Virus Corona Wuhan yang terdeteksi. Kasus baru ini masih punya keterkaitan dengan pasien pertama yang muncul di Singapura pada Kamis kemarin.

Salah satu pasien baru yang mengidap Virus Corona Wuhan adalah pria berusia 37 tahun. Ia adalah putra dari pasien pertama. Pasien baru lainnya wanita berusia 53 tahun yang baru saja tiba dari Wuhan, Singapura, pada 21 Januari lalu dengan penerbangan maskapai Scoot. Ketika sampai, ia langsung demam, batu-batuk, dan menggigil.

Data terbaru, China mengkonfirmasi 830 kasus dengan 26 diantaranya meninggal dunia. Taiwan 1 kasus. Jepang 2 kasus. Thailand 4 kasus, Hong Kong 2 kasus, Macau 2 kasus, Korea Selatan 2 kasus, Amerika 1 kasus, Vietnam 2 kasus dan terbaru Singapura 1 kasus.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya