Saat PSBB Jakarta, Praktisi Klinis: Asupan Makan Harus Jadi Prioritas

Selama PSBB Jakarta dijalankan nanti, asupan makan harus jadi prioritas.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 09 Apr 2020, 10:00 WIB
Diterbitkan 09 Apr 2020, 10:00 WIB
Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Liputan6.com, Jakarta Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang akan berlaku di DKI Jakarta pada 10 April 2020 juga perlu memerhatikan asupan makan. Apalagi dampak PSBB membuat sebagian masyarakat tidak bisa mendapatkan cukup penghasilan.

Berkurangnya penghasilan saat PSBB dapat berpengaruh pada daya beli makanan yang berkurang, sehingga asupan makanan sehat tidak mencukupi. Hal ini disampaikan praktisi klinis Ari Fahrial Syam.

"Masalah perut masyarakat harus menjadi prioritas juga. Mudah-mudahan pemerintah daerah sudah mengambil langkah-langkah strategis. Masalah asupan makan menjadi hal yang penting," tambah Ari dalam kiriman tulisan yang diterima Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Rabu (8/4/2020).

"Jangan sampai orang-orang yang tidak mendapatkan penghasilan dan tidak bisa memberikan nafkah selama PSBB malah berujung pada asupan makan yang kurang."

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Peran RT/RW

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Kondisi berkurangnya asupan makan akan berdampak pada penurunan asupan gizi. Selanjutnya, berpengaruh pada penurunan daya tahan tubuh.

Daya tahan tubuh bisa menurun sehingga seseorang rentan terinfeksi Corona.

"Oleh karena itu, RT/RW perlu mengidentifikasi anggota masyarakatnya yang menjadi tidak makan akibat tidak bisa mencari nafkah atas pembatasan dari PSBB ini," lanjut Ari.

Bantuan makanan berupa sembako atau lain dapat diberikan untuk membantu kebutuhan makan sehari-hari.

Saling Berbagi dan Menyemangati

Akibat Lockdown, Masjid Ini Membagikan Sembako Gratis Kepada Masyarakat
Masjid Membagikan Sembako Gratis. (Sumber: Facebook/Hakiminhafiz Husain)

Di tengah wabah Corona, budaya gotong royong dan kesetiakawanan harus kembali ditumbuhkan. Apalagi kita melihat kondisi yang terbilang sulit selama Corona, seperti kehilangan pekerjaan karena tidak bisa lagi berjualan.

"Untuk itu, penting buat kita saling berbagi dan menyemangati. Jika ada masyarakat yang mempunyai daya tahan tubuh yang tidak baik karena asupan makan yang kurang, maka berisiko untuk terinfeksi oleh virus Corona," lanjut Ari, yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

"Jika ada satu yang terinfeksi, maka yang bersangkutan akan menjadi sumber penularan kepada yang lain, begitu seterusnya."

Simak Video Menarik Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya