Liputan6.com, Bandung - Pemerintah Jawa Barat sampai saat ini terus berupaya menekan laju kenaikan jumlah kasus COVID-19. Salah satu caranya dengan terus menggelar rapid test, menyisir masyarakat yang terpapar virus SARS-CoV-2.
Juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Jawa Barat, Berli Hamdani Gelung Sakti menyebutkan, jumlah alat rapid test yang telah diserahkan ke 27 kabupaten kota mencapai 100 ribu unit. Dari total alat rapid tes yang disebarkan, sudah dilaksanakan dan terima hasilnya sebesar 96 persen.
Baca Juga
"Jadi hampir 96 ribu yang sudah kita lakukan rapid test di kabupaten kota. Dari hasil tersebut yang terbanyak masih di kluster - kluster sebelumnya yaitu di Bodebek dan Bandung Raya. Kemudian dari hampir 96 ribu hasil rapid tes, itu yang reaktif sebanyak 2 ribu orang," kata Berli, Bandung, Selasa, 28 April 2020.
Advertisement
Sementara, pada 2 ribu orang yang terindikasi positif terjangkit COVID-19 melalui rapid test, Berli mengatakan, tengah dilakukan proses pemeriksaan lanjutan dengan PCR. Namun hal tersebut mengalami kendala, karena harus menunggu alat PCR otomatis agar segera mengetahui hasil lanjutannya.
Target Periksa Lebih dari 1.400 Sampel dengan PCR Otomatis
Berli megungkap, target adanya alat PCR otomatis tersebut agar dapat memeriksa hasil rapid test secara mekanik sebanyak lebih dari 1.400 sampel per hari. Diharapkan pada pertengahan pekan ini, alat PCR otomatis tersebut sudah diterima seluruhnya.
"Sehingga kita dapat merampungkan daftar tunggu pemeriksaan PCR swab ini dapat dirampungkan pada pekan ini," sebut Berli.
Pemerintah Jawa Barat terus melakukan penyisiran terhadap masyarakat yang terpapar COVID-19, turunan dari empat kluster yang ada. Hal itu dilakukan agar penyebaran tidak meluas dan menekan angka pertumbuhan kasus COVID-19 di Jawa Barat. (Arie Nugraha)
Advertisement