Wakatobi dan 5 Wilayah Lain Sukses Berantas Malaria

Selain Wakatobi, wilayah lain yang berhasil mengeliminasi malaria adalah Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana Tidung, dan Kota Bengkulu.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 02 Mei 2020, 15:00 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2020, 15:00 WIB
Wakatobi
Sejumlah spot wisata pantai menarik di Wakatobi, banyak diantaranya terdapat di Pulau Wangi-wangi dan Kaledupa. Foto: (Akbar Fua/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta Kabupaten Wakatobi serta lima wilayah lain berhasil mengeliminasi malaria. Keberhasilan ini diapresiasi pemerintah pusat dengan menyerahkan sertifikat eliminasi malaria kepada bupati dan walikota masing-masing wilayah.

Selain Wakatobi, wilayah lain yang berhasil mengeliminasi malaria adalah Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Garut, Kabupaten Nunukan, Kabupaten Tana Tidung, dan Kota Bengkulu. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyerahkan sertifikat secara virtual melalui teleconference kepada pemimpin daerah tersebut pada Jumat, 1 Mei 2020 sebagai bagian dari Hari Malaria Sedunia yang jatuh setiap 25 April

"Kali ini kita kembali bangga dan bersyukur, karena sampai dengan bulan April 2020 ada 6 kabupaten/Kota yang telah lolos penilaian dan berhak mendapatkan sertifikat eliminasi malaria,” kata Terawan di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta pada Jumat (1/5/2020) seperti dikutip dari Sehat Negeriku.

 

Indikator

Menurut Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Achmad Yurianto kabupaten/kota yang mendapatkan sertifikat eliminasi malaria harus memperhatikan 11 indikator dengan 3 indikator utama sebagai syarat mutlak.

"Kabupaten/kota yang mendapatkan sertifikat eliminasi malaria harus melalui tahapan self assesment atau menilai diri sendiri tentang kesiapannya untuk mendapatkan penilaian Tim Assesment dengan memperhatikan 11 indikator yang harus dipenuhi, dengan 3 indikator utama sebagai syarat mutlak,” kata Yurianto di kesempatan yang sama.

Indikator syarat mutlak tersebut adalah pertama Annual Parasite Incidence kurang dari 1 per 1000 penduduk, kedua Slide Positive Rate kurang dari 5 persen, ketiga tidak ada kasus indigenous.

“Tiga indikator tersebut harus dipertahankan selama tiga tahun berturut-turut,” ujarnya,

Setelah kabupaten/kota siap untuk dilakukan penilaian, maka bupati/walikota yang bersangkutan mengusulkan penilaian kepada Dinas Kesehatan Provinsi dan dilanjutkan penilaian oleh tim asesmen penilaian eliminasi malaria pusat secara independen.

Pada tahun 2019 yang lalu sebanyak 300 kabupaten/kota telah mendapatkan sertifikat eliminasi malaria. Pada tahun 2020 ini, target kabupaten/kota yang mendapatkan sertifikat eliminasi malaria adalah 325 kabupaten/kota.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya