Sulit Sediakan Bambu, Kebun Binatang di Kanada Akan Kembalikan Dua Panda Ke China

Pasokan bambu yang semakin menipis selama pandemi COVID-19 memaksa Kebun Binatang Calgary, Kanada mengembalikan dua panda raksasa ke China.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 16 Mei 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 16 Mei 2020, 18:00 WIB
FOTO: Kasus COVID-19 Mereda, Taman Safari Chimelong Kembali Dibuka
Dua panda raksasa bernama Tingzai dan Longzai menyantap makanan di Taman Safari Chimelong, Guangzhou, Provinsi Guangdong, China, Kamis (30/4/2020). Taman Safari Chimelong kembali dibuka untuk pengunjung dengan menerapkan langkah-langkah ketat pencegahan pandemi COVID-19. (Xinhua/Liu Dawei)

Liputan6.com, Jakarta Pasokan bambu yang semakin menipis selama pandemi COVID-19 memaksa Kebun Binatang Calgary, Kanada mengembalikan dua panda raksasa ke China.

Kebun Binatang Calgary mengumumkan bahwa dua panda besar, Er Shun dan Da Mao, yang dikirim dari Tiongkok dan rencananya akan tinggal di Kanada hingga 2023, akan kembali lebih awal. Hal ini diakibatkan kesulitan yang dihadapi penjaga kebun binatang untuk mengimpor bambu, CBC News melaporkan (13/5/2020) dikutip New York Post.

“Ini terlalu membuat tim saya dan panda stres. Bisakah Anda bayangkan tidak memiliki bambu selama beberapa hari? " ujar Presiden kebun binatang Clément Lanthier.

Lanthier mengatakan bahwa pengiriman bambu yang tertunda membuat kualitas bambu berkurang.  Selain kualitas bambu kurang baik, bambu juga datang dalam jumlah yang lebih sedikit.

Simak Video Berikut Ini:

Khawatir Gelombang Kedua COVID-19

Panda raksasa rata-rata mengonsumsi sekitar 88 kilogram bambu setiap harinya. Bambu merupakan makanan pokok mereka.

Kebun binatang khawatir jika ada gelombang kedua COVID-19, persediaan makanan untuk panda akan habis dan tidak bisa dikirim.

"Kami telah menghabiskan semua kapasitas kami, dan itu terlalu banyak risiko untuk kesejahteraan panda," kata Lanthier.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya