Liputan6.com, Jakarta Kembangkan tanaman asli Indonesia menjadi obat, Raymond Tjandrawinta masuk dalam daftar peneliti terbaik dalam Science and Technology Index (SINTA) 2020.
Raymond masuk dalam daftar 500 peneliti terbaik SINTA 2020. Pengumuman Peneliti Terbaik Indonesia tersebut diumumkan oleh Menteri Riset dan Teknologi/BRIN Bambang Brodjonegoro, dalam acara SINTA SERIES Pemeringkatan Peneliti Indonesia 2020 secara daring pada Kamis, 28 Mei 2020.
Baca Juga
Penghargaan untuk 4 Perempuan Peneliti Indonesia yang Meneliti Pengurangan Emisi Karbon sampai Ketangguhan Hadapi Bencana
Hasto Ingin Bongkar Skandal Elite Politik, Demokrat: Frustrasi Dijadikan Tersangka
Harvey Mois dkk Korupsi Rugikan Negara Rp300 Triliun tapi Vonis Ringan, Prabowo: Pencuri Ayam Dipukulin
Executive Director Dexa Laboratories of Biomolecular Sciences (DLBS) yang juga dosen Fakultas Bioteknologi Universitas Atma Jaya itu merasa bersyukur atas apresiasi pemerintah terhadap peneliti seperti dirinya.Â
Advertisement
"Dengan apresiasi ini semoga peneliti menjadi lebih bersemangat lagi melakukan kegiatan litbang dalam menghasilkan produk farmasi yang inovatif dan berkualitas tinggi sehingga bermanfaat bagi masyarakat luas, bangsa, dan negara," kata Raymond seperti dikutip dari rilis yang diterima Liputan6.com.
Â
Kembangkan Tanaman Jadi Obat
Kiprah Raymond mengembangkan tanaman asli Indonesia dilakukan lewat penelitian bersama tim DLBS. Lewat penelitian komprehensif bersama tim DLBS, Raymond berhasil mengembangkan tanaman asli Indonesia menjadi obat modern asli Indonesia (OMAI).
Obat tersebut pun sudah bisa digunakan untuk mengobati aneka penyakit. Seperti pencegahan stroke, pengobatan kanker payudara, kanker prostas, nyeri haid, tukak lambung.
Ada juga yang sudah menjadi obat untuk nyeri otot, sakit kepala, kembung dan mual.Produk obat tersebut tak hanya dijual dalam negeri, beberapa diantaranya sudah berhasil masuk ke luar negeri.Â
Advertisement